Pasar Keuangan Rentan karena Minimnya Dana Domestik

Aria W. Yudhistira
7 September 2015, 15:18
Katadata
KATADATA
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution.

KATADATA ? Masih dangkalnya pasar keuangan di tanah air membuat perekonomian Indonesia rentan terhadap gejolak yang terjadi dalam perekonomian global. Terutama dalam memenuhi kebutuhan dana untuk membangun infrastruktur.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, kondisi ini membuat Indonesia tergantung tergantung pada modal dari luar negeri. ?Kalau bisa diperdalam (pasar keuangan), bisa mengurangi sedikit banyak terhadap asing,? kata dia dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR di Jakarta, Senin (7/9).

Pemerintah, dia mengatakan, akan meningkatkan koordinasi dengan Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memperdalam pasar keuangan tersebut. Dengan meningkatnya akses terhadap sektor keuangan, maka dana masyarakat di perbankan dalam negeri dapat meningkat.

Sehingga ketika terjadi gejolak (ekonomi) dunia, Indonesia tidak kesulitan untuk mencari pembiayaan untuk pembangunan infrastruktur. ?Sekarang kan kita perlu mengundang modal asing masuk,? kata Darmin. (Baca: Darmin: Kondisi Ekonomi Indonesia Rentan)

Di tempat terpisah Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, Pemerintah tidak dapat mengandalkan perbankan, pasar modal, dan pasar surat utang domestik untuk membiayai pembangunan. Padahal dengan pasar keuangan dalam negeri yang besar, dapat mengurangi ketergantungan terhadap pembiayaan asing.

Sementara pembiayaan asing rentan, karena gampang keluar ketika situasi di Indonesia terjadi gejolak. Ini pula yang dapat menganggu neraca transaksi berjalan. ?Pendalaman finansial bisa menjadi satu langkah untuk meredam isu keuangan Indonesia terkait kekhawatiran volatilitas,? kata Bambang.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...