Penyaluran KUR Tahun Depan Ditargetkan Rp 120 Triliun

Aria W. Yudhistira
7 September 2015, 14:37
Katadata
KATADATA
Suasana pameran UMKM Ekspor Indonesia Eximbank 2015 yang diselenggarakan di jakarta beberapa waktu lalu.

KATADATA ? Pemerintah menargetkan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) pada 2016 sebesar Rp 120 triliun. Target tersebut meningkat hingga empat kali lipat dibandingkan plafon pemberian KUR pada tahun ini sebesar Rp 30 triliun.

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, penambahan plafon ini merupakan upaya pemerintah untuk memperluas cakupan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang mendapatkan fasilitas pembiayaan ini. Selama ini penyaluran KUR masih berkutat di sektor UMKM berbasis ritel.

Advertisement

?Kami ingin ke sektor yang lebih produktif seperti produksi buah kering dan lainnya,? kata Bambang saat diskusi di kantor Relawan Merah Putih, Jakarta, Senin (7/9).

Selain itu, pemerintah juga akan menurunkan suku bunga KUR menjadi 9 persen dari saat ini sebesar 12 persen. Artinya, Bambang mengatakan, pemerintah akan menambah subsidi bunga KUR. Adapun sebagai penjaminan, akan dilakukan oleh PT Jamkrindo (Persero) dan PT Askrindo (Persero). ?Agunan itu hal yang paling penting, diberikan oleh pemerintah,? kata Bambang.

Pada tahun ini, pemerintah menaikkan alokasi subsidi bunga KUR dari Rp 400 miliar menjadi Rp 1 triliun. Dengan tambahan subsidi tersebut, pemerintah menurunkan suku bunga KUR di tingkat bank dari 22 persen menjadi 19 persen. Dari tingkat suku bunga tersebut, pemerintah kemudian memberikan subsidi sebesar 7 persen, sehingga penerima KUR hanya dibebani bunga sebesar 12 persen.

Di kesempatan yang sama Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Budi Gunadi Sadikin meminta pemerintah untuk menekan inflasi dan memperbaiki struktur ekonomi agar lebih efisien. Ini untuk mengurangi rugi yang dialami perbankan dari menurunnya penyaluran kredit. ?Selain itu pendalaman pasar keuangan harus dilakukan,? kata Budi.

Menko Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, pemerintah akan meningkatkan koordinasi dengan Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memperdalam pasar keuangan di dalam negeri. Terutama dalam meningkatkan akses masyarakat ke dalam sistem perbankan. ?Supaya dana masyarakat makin banyak masuk ke sektor keuangan,? kata dia dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR di Jakarta, Senin (7/9). 

Reporter: Desy Setyowati, Ameidyo Daud Nasution
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement