Rupiah Melemah, Cadangan Devisa Terancam Berkurang

Aria W. Yudhistira
8 September 2015, 18:19
Katadata
KATADATA
Nilai tukar rupiah terus merosot mendekati Rp 14.300 per dolar AS, sekaligus posisi terendah sejak krisis 1998.

KATADATA ? Dolar Amerika Serikat (AS) kembali menunjukkan keperkasaannya. Pada perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah turun ke posisi Rp 14.280 per dolar AS, posisi terendah sejak krisis 1998.

Pelemahan ini dibayangi oleh belum jelasnya rencana bank sentral AS, the Fed, menaikkan suku bunga acuan. Kenaikan suku bunga tersebut menimbulkan kekhawatiran pelaku pasar akan gejolak nilai tukar rupiah ke depan. Situasi ini membuat mereka memilih untuk melepas aset yang dinilai berisiko.

Kekhawatiran tersebut bertambah dengan berkurangnya cadangan devisa yang pada akhir Agustus 2015 sebesar US$ 105,3 miliar, atau turun US$ 2,3 miliar dibandingkan bulan sebelumnya. Berkurangnya cadangan devisa itu seiring dengan upaya Bank Indonesia (BI) melakukan intervensi ke pasar keuangan mencegah pelemahan rupiah lebih dalam.

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, pemerintah akan menjaga kondisi ekonomi supaya dana asing tetap masuk, sehingga rupiah bisa stabil. ?Cadangan devisanya tetap dijaga pada tingkat yang aman yaitu kira-kira setara enam bulan impor. Jadi pemerintah dan BI akan berupaya menjaga kestabilan ekonomi melalui nilai tukar rupiah,? kata dia seusai rapat kerja dengan Komisi XI DPR di Jakarta, Selasa (8/9).

Menurut dia, pelemahan rupiah hari ini disebabkan oleh kekhawatiran pasar bila bank sentral AS, the Fed akan menaikkan suku bunganya (Fed Rate) pada bulan ini. ?Karena hari ini semua berspekulasi karena pengangguran turun, AS akan segera menaikkan tingkat bunga,? ujar Bambang. ?Ini murni spekulasi.?

Analis First Asia Capital David Nathanael Sutyanto mengatakan, terus turunnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS serta berkurangnya cadangan devisa menunjukkan adanya risiko dalam perekonomian Indonesia ke depan.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...