Penundaan Kenaikan Fed Rate Bisa Menimbulkan Spekulasi di Pasar Uang

Aria W. Yudhistira
18 September 2015, 14:31
Katadata
KATADATA
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro.

KATADATA ? Keputusan sidang Federal Open Market Committee (FOMC) menunda kenaikan tingkat suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) dapat berdampak pada meningkatnya gejolak di pasar keuangan global.

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, situasi ini dapat mendorong terjadinya spekulasi antara dolar AS dengan mata uang lain, termasuk rupiah. Makanya, yang dilakukan pemerintah bersama Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah menjaga stabilitas ekonomi dan sistem keuangan di tanah air.

Advertisement

?Kami menjaga di segala lini, baik di surat utang negara (SUN) maupun rupiah. Artinya, kalau pun itu (Fed Rate) dinaikkan, sebenarnya kondisi hari ini kondisi seolah-olah sudah naik. Sebenarnya kalau pun nanti naik, ekonomi Indonesia sudah punya daya tahan yang cukup baik,? ujar Bambang, Jumat (18/9).

Sidang Federal Open Market Committee (FOMC) tadi malam, memutuskan untuk mempertahankan tingkat suku bunga acuan the Fed sebesar 0 persen-0,25 persen. Keputusan ini diambil setelah melihat situasi ekonomi global yang masih mengalami perlambatan, inflasi yang rendah, serta gejolak di pasar keuangan.

?Perkembangan ekonomi dan pasar keuangan global membatasi kegiatan ekonomi , dan cenderung menekan inflasi dalam waktu dekat,? kata FOMC dalam pernyataan resminya.

Meski menunda kenaikan, Bambang mengatakan, pasar sudah melakukan penyesuaian harga (price in) rencana kenaikan suku bunga the Fed. Kenaikan tersebut memang dapat berdampak terhadap aliran dana keluar, tapi pemerintah berharap besarannya tidak signifikan.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement