Kemampuan Bayar Utang Pemerintah dan Swasta Masih Lemah

Yura Syahrul
20 Oktober 2015, 18:20
dollar-us-utang-luar-negeri-indonesia.jpg
Donang Wahyu|KATADATA

KATADATA - Bank Indonesia (BI) mencatat utang luar negeri (ULN) per bulan Agustus lalu mencapai US$ 303,2 miliar, atau menurun tipis US$ 700 juta dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar US$ 303,9 miliar. Meski begitu, kemampuan membayar utang pemerintah dan swasta masih lemah di tengah tren perlambatan perekonomian.

Berdasarkan laporan “Statistik Utang Luar Negeri Indonesia Oktober 2015” yang dipublikasikan, Senin (19/10), BI merinci penurunan ULN terjadi pada kelompok pemerintah dan bank sentral dan kelompok swasta. Porsi utang sektor swasta mencapai 55,8 persen atau senilai US$ 169,3 miliar, sedangkan sisanya utang pemerintah dan bank sentral.

Dari sisi jangka waktu, porsi ULN jangka panjang masih mendominasi sebesar 85,2 persen dari total ULN, yang nilainya bertambah 5,3 persen dibandingkan Agustus 2014. Sedangkan porsi ULN jangka pendek sebesar 14,8 persen, namun nilainya menurun 3,1 persen.

Meski tren ULN menurun, kemampuan membayar utang oleh pemerintah dan pihak swasta justru cenderung melemah. Hal itu bisa terlihat dari tiga indikator. Pertama, rasio pembayaran pokok dan bunga ULN jangka panjang dan bunga ULN jangka pendek terhadap penerimaan transaksi berjalan (Debt Service Ratio /DSR) secara tahunan sebesar 23,15 persen. Rasionya sedikit lebih rendah dari kuartal I-2015 yang sebesar 23,45 persen, namun lebih tinggi dari kuartal II-2014 yang sebesar 22,46 persen.

Kedua, rasio utang terhadap nilai ekspor mencapai 152,87 persen, atau jauh lebih tinggi dari kuartal II-2014 yang masih sebesar 146,37 persen. Ketiga, rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) per Agustus 2015 mencapai 34,4 persen, lebih tinggi dari kuartal I-2015 yang sebesar 33,58 persen.

Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual menjelaskan, kenaikan sejumlah rasio itu menunjukkan kemampuan membayar utang pemerintah swasta melemah meskipun nilai utangnya turun. Penyebabnya, pendapatan ekspor dan produk domestik bruto (PDB) menurun seiring dengan perlamabatan ekonomi tahun ini.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...