Menteri Perdagangan: Indonesia Perlu Manfaatkan TPP dan Renminbi

Yura Syahrul
25 November 2015, 19:01
Menteri Perdagangan Thomas Lembong
Katadata | Arief Kamaludin

KATADATA - Memasuki awal tahun depan, perekonomian dunia tengah di ambang dua peristiwa bersejarah. Yaitu kehadiran kemitraan dagang di kawasan Pasifik alias Trans Pacific Partnership (TPP) dan masuknya mata uang Cina renminbi sebagai salah stau mata uang utama dunia. Dua momen tersebut akan berdampak besar terhadap perekonomian Indonesia tahun depan sehingga pemerintah harus mengantisipasi dan memanfaatkannya.

Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong mengatakan, TPP akan mengubah secara total peta perdagangan dunia dan peta geopolitis. Sekadar informasi, 12 negara telah meneken kesepakatan TPP di Atlanta, Amerika Serikat (AS), pada 5 Oktober lalu. Sebanyak 12 negara anggota TPP itu memiliki produk domestik bruto (PDB) sekitar 40 persen dari total PDB dunia.

Sementara itu, Dana Moneter Internasional (IMF) hampir dipastikan akan memasukkan renminbi ke dalam keranjang aset cadangan internasional atau special drawing rights (SDR) pada 30 November nanti. Alhasil, renminbi akan bersanding dengan empat mata uang dunia lainnya, yaitu dolar AS, yen Jepang, euro, dan poundsterling.

“Ini dua peristiwa yang sangat dahsyat dan harus mengubah pola pikir kita. Tidak bisa terus business as ussual,” kata menteri yang kerap disapa Tom ini, dalam acara “Indonesia Economic Forum” di Jakarta, Rabu (25/11). Karena itu, pemerintah perlu mempersiapkan diri untuk memanfaatkan keduam momen tersebut.

(Baca: Bertemu Obama, Jokowi: Indonesia Gabung Kemitraan Trans-Pasifik (TPP))

Salah satu cara mengantisipasi kehadiran TPP adalah meningkatkan investasi asing di dalam negeri. Tom menunjuk contohnya, kebijakan mengerahkan 12 menteri dan pejabat negara setingkat menteri sebagai penghubung bagi investor asing yang mau menanamkan modalnya di Indonesia.

Halaman:
Reporter: Arnold Sirait
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...