Pemerintah Gandeng Bank Korea untuk Tarik Investasi

Muchamad Nafi
17 Desember 2015, 15:32
Investasi
Donang Wahyu|KATADATA
Pembangunan gedung perkantoran di kawasan bisnis Jakarta.

KATADATA - Upaya menarik investasi asing terus digenjot oleh pemerintah. Korea Selatan menjadi salah satu negara yang dibidik. Besok, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Franky Sibarani akan menandatangani nota kesepahaman dengan bank utama dari negara yang dikenal sebagai salah satu kontributor utama investasi di Indonesia itu.

“Ini penting untuk memperkuat jaringan bisnis dan menghubungkan investor asal Korea Selatan dengan BKPM,” kata Franky dalam keterangan resminya di Jakarta, Kamis, 17 Desember 2015. “Harapannya kerjasama tersebut memperkuat aliran investasi dari Korea Selatan ke Indonesia.” (Baca juga: Jokowi Kantongi Investasi US$ 2,4 Miliar dari Amerika).

Menurut Franky, bank yang dipilih sebagai mitra merupakan bank yang memiliki jaringan operasional di Indonesia. Dengan demikiam, akan memudahkan kerja sama sekaligus mampu mendukung pembiayaan ke investor.

Data BKPM menunjukkan, hingga akhir tahun ini minat investasi Korea Selatan terus meningkat. Dalam periode 22 Oktober 2014 hingga 4 Desember 2015, investor yang menyatakan minat mencapai nilai US$ 16 miliar atau setara dengan Rp 216 triliun. Melihat hal tersebut, kata Franky, instansinya akan jemput bola dengan mengarahkan sang pemodal untuk memperoleh izin prinsip hingga terealisasi investasinya.

Rencananya, penandatangan nota kesepahaman tadi dilakukan di Korea Selatan. Selain itu, Franky juga akan menghadiri the 2nd RI – ROK Joint Commission Meeting. Dalam forum bilateral ini akan membahas perkembangan beberapa kerjasama Indonesia-Korea Selatan yang telah dilaksanakan. Selain Franky, delegasi Indonesia yang juga hadir dalam forum tersebut yaitu Menteri Luar Negeri Retno L. P. Marsudi dan Duta Besar Indonesia untuk Korea John A. Prasetyo.

Menurut Franky, kerjasama peningkatan penanaman modal asing secara langsung (FDI) dengan Korea Selatan akan menitikberatkan pada penambahan investasi pada sektor infrastruktur. Di antaranya pembangunan jalan, sekolah, rumah sakit serta, sektor industri. (Baca pula: Cina Mulai Melirik Investasi Sektor Tekstil di Indonesia).

Secara umum, realisasi investasi pada Januari-September 2015 dari Korea Selatan menempati peringkat keempat dengan nilai US$ 1 miliar dari 1.529 proyek. Nilai tersebut masih di bawah Singapura yang menempati posisi teratas dengan total modal US$ 3,55 miliar dari 1.999 proyek. Sementara itu, modal yang masuk dari Malaysia US$ 2,9 miliar berupa 600 proyek, dan Jepang menduduki peringkat ketiga dengan nilai US$ 2,5 miliar berupa 1.318 proyek. Adapun Belanda berada di bawah Korea dengan investasi US$ 908 juta melalui 301 proyek.

Reporter: Redaksi
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...