Ekonomi Menurun, Jokowi Akui Pasar Masih Meragukan Pemerintah

Safrezi Fitra
4 Januari 2016, 15:38
jokowi
Katadata | Arief Kamaludin

KATADATA - Pemerintah memprediksi pertumbuhan ekonomi sepanjang 2015 hanya 4,7 persen hingga 4,8 persen. Angka ini lebih rendah dari realisasi 2014 sebesar 5,02 persen dan target tahun lalu sebesar 5,7 persen.

Presiden Joko Widodo mengakui kondisi perekonomian tahun lalu cukup berat bagi pemerintah. Ketakutan mengenai keputusan bank sentral Amerika Serikat The Fed menaikkan suku bunga dan perekonomian dunia yang masih melemah menjadi kekhawatiran bagi pelaku pasar.

Kepercayaan terhadap pemerintahan yang baru pun belum muncul, sehingga banyak investor yang menunda investasinya. Padahal, kata dia, pemerintah sudah bekerja keras memperbaiki kepercayaan pasar dan kondisi perekonomian tahun lalu. (Baca: Dana Asing Kabur Rp 22,6 Triliun, IHSG Anjlok 12 Persen Selama 2015)

Jokowi menilai kekhawatiran mengenai kondisi ekonomi Indonesia tidak terbukti. Ini terlihat dari realisasi inflasi yang masih di bawah target pemerintah. Inflasi tahun lalu hanya 3,3 persen, jauh di bawah realisasi 2014 yang mencapai 8,3 persen dan target tahun ini sebesar 5 persen.

Dari sisi penerimaan negara, Jokowi cukup bangga capaiannya sudah 84,7 persen dari target. Penerimaan perpajakan saat ini juga mencapai 83 persen, sedangkan penerimaan non perpajakan telah mencapai 93,8 persen. Padahal, banyak yang memprediksi penerimaan pajak pemerintah tahun lalu hanya akan mencapai 70-80 persen. (Baca: Terendah Sejak 1990, Realisasi Pajak 2015 Cuma 81,5 Persen)

“Kalau pemerintah kerja biasa, mungkin yang diperkirakan pasar bisa terjadi,” kata Jokowi saat membuka perdagangan saham di Gedung Bursa Efek Indonesia, Senin (4/1).

Halaman:
Reporter: Ameidyo Daud Nasution
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...