Bunga Acuan BI Rate Akhirnya Turun, Rupiah Tetap Stabil

Yura Syahrul
14 Januari 2016, 15:43
Bank Indonesia
Agung Samosir|KATADATA

KATADATA - Setelah bertahan selama 11 bulan terakhir, Bank Indonesia (BI) akhirnya menurunkan suku bunga acuan BI rate sebesar 25 basis poin menjadi 7,25 persen. Tak seperti yang dikhawatirkan sebelumnya, kebijakan tersebut menuai respons positif dari pelaku pasar sehingga mata uang rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Selain menurunkan BI rate, Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI yang digelar selama dua hari menetapkan suku bunga Deposit Facility 5,25 persen dan Lending Facility pada level 7,75 persen. Sesuai dengan pernyataan BI sebelumnya, ruang pelonggaran moneter terbuka karena meredanya ketidakpastian ekonomi global pascakenaikan suku bunga bank sentral AS yaitu Fed-Fund Rate (FFR) dan perbaikan ekonomi domestik,” kata Direktur Eksekutif Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Juda Agung dalam konferensi pers seusai RDG di Gedung BI, Jakarta, Kamis (14/1).

Becermin dari dalam negeri, BI menilai pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV-2015 belum menunjukkan perbaikan secara signifikan meskipun telah dilakukan stimulus fiskal dan pelonggaran kebijakan makroekonomi. Ekspor tertahan akibat permintaan global yang masih lemah dan harga komoditas yang terus menurun. Namun, ada perbaikan ekonomi yang terlihat dari peningkatan konsumsi pemerintah dan investasi bangunan. Hal ini didorong oleh realisasi belanja pemerintah dan meningkatnya realisasi proyek infrastruktur pemerintah.

Di sisi lain, konsumsi swasta masih relatif stabil, di tengah indikasi adanya penurunan tabungan dan pendapatan yang dapat dibelanjakan. Investasi swasta juga masih lemah sejalan dengan penurunan kinerja perusahaan, khususnya yang berbasis komoditas. Selain itu, ada kelebihan kapasitas produksi karena perlambatan ekonomi domestik.

(Baca: Harga Pangan Melambung, Inflasi Desember Tertinggi Selama 2015)

Sementara itu, angka inflasi 2015 sebesar 3,35 persen, lebih rendah dari inflasi tahun sebelumnya dan berada dalam kisaran sasaran inflasi yang ditetapkan pemerintah sebesar 4 persen plus-minus satu persen. Tak cuma itu, inflasi inti selama 2015 tergolong rendah, yaitu sebesar 3,95 persen. Sedangkan inflasi harga pangan bergejolak (volatile food) tercatat sebesar 4,84 persen, yang dinilai cukup rendah di tengah terjadinya gejala El Nino.

Dari luar negeri, ketidakpastian di pasar keuangan global mereda setelah kenaikan suku bunga AS pada medio Desember 2015. Kebijakan yang telah diantisipasi oleh pelaku pasar itu akan dilakukan secara bertahap tahun ini sehingga tidak menimbulkan gejolak di pasar keuangan global. Namun, pemulihan ekonomi global diperkirakan masih terbatas sehingga harga komoditas terus melorot, termasuk harga minyak dunia.

Halaman:
Reporter: Ameidyo Daud Nasution
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...