Dua Kementerian Beda Pendapat Soal Pengurangan Ekspor Minyak

Safrezi Fitra
15 Januari 2016, 12:48
bbm
Arief Kamaludin|KATADATA

KATADATA - Dua kementerian berbeda pendapat mengenai rencana pengurangan ekspor minyak produksi dalam negeri. Keduanya adalah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Kementerian Keuangan.

Kementerian ESDM mengusulkan untuk mengurangi ekspor dengan memaksimalkan produksi minyak untuk memenuhi kebutuhan kilang PT Pertamina (Persero). Pengurangan ekspor ini bisa berdampak pada berkurangnya impor minyak dan bisa menghemat devisa negara, yang diklaim mencapai US$ 3,8 miliar per tahun, atau sekitar Rp 50 triliun.

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menganggap minyak mentah yang dihasilkan di dalam negeri tidak cocok dengan spesifikasi kilang Pertamina. Kilang di Indonesia hanya bisa mengolah minyak yang kualitasnya rendah, yakni jenis heavy dan sour. Jenis minyak seperti ini biasanya berasal dari Timur Tengah. Sedangkan minyak mentah yang diproduksi di dalam negeri berkualitas tinggi, yakni jenis light dan sweet.

Menyikapi pendapat tersebut, Menteri ESDM Sudirman Said justru berkata sebaliknya. "SKK Migas dan Dirjen migas sudah melakukan assessment (penilaian), sudah bicara dengan Pertamina. Memang (minyak dalam negeri) memenuhi spesifikasi yang kami butuhkan untuk kilang," ujar Sudirman, saat ditemui di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (14/1).

Memang tidak semua kilang Pertamina yang bisa mengolah minyak dalam negeri. Setidaknya dari sekitar 400.000 barel per hari minyak yang diekspor, setengahnya bisa cocok dengan spesifikasi beberapa kilang Pertamina. Kementerian ESDM dan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) sedang mengupayakan agar minyak jatah kontraktor yang biasanya diekspor untuk dijual ke Pertamina.

Saat ini sudah ada dua kontraktor kontrak kerja sama (KKKS), yakni ExxonMobil dan Chevron yang sudah menyatakan setuju. Dua KKKS penyumbang lifting minyak terbesar ini siap menjual 120.000 barel minyak untuk kilang Pertamina. (Baca: Beli Minyak Chevron dan ExxonMobil, Pertamina Minta Bebas Pajak)

Halaman:
Reporter: Miftah Ardhian
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...