Tak Diperpanjang Chevron, Pertamina Siap Ambil Blok East Kalimantan

Arnold Sirait
19 Januari 2016, 16:09
Chevron
Arief Kamaludin|KATADATA

KATADATA - Chevron Corporation terus merampingkan usahanya di Indonesia. Selain melakukan efisiensi dengan pemutusan hubungan kerja (PHK) para karyawannya, perusahaan minyak dan gas bumi multinasional asal Amerika Serikat (AS) ini bakal mengurangi portofolio kepemilikan asetnya di Indonesia.

Indikasinya adalah keputusan Chevron Indonesia Company (CICO), anak usaha Chevron, tidak akan memperpanjang kontrak pengelolaan Blok East Kalimantan (EKAL) yang masa kontraknya berakhir 2018 mendatang. Alasannya, Chevron akan fokus menggarap proyek laut dalam (IDD/Indonesia Deepwater Development).

Advertisement

Managing Director Chevron IndoAsia Business Unit Chuck Taylor mengatakan, selama ini Chevron IndonMeskiesia Company telah mengelola Blok East Kalimantan dan memasok gas ke kilang LNG Bontang dan kilang Balikpapan. Tapi, setelah kontraknya berakhir pada 24 Oktober 2018, Chevron akan mengembalikan aset-aset tesrebut kepada pemerintah.

Meski tidak lagi memperpanjang kontrak Blok East Kalimantan, Taylor menjanjikan keputusan tersebut tidak akan mempengaruhi komitmen investasi Chevron di Indonesia dalam jangka panjang. “Keputusan ini tidak mempengaruhi komitmen kami untuk meneruskan sejarah 90 tahun kemitraan di Indonesia atau menjalankan proyek-proyek strategis seperti proyek Indonesia Deepwater Development (IDD),” katanya dalam siaran pers Chevron, Selasa (19/1).

(Baca : SKK Migas: Proposal IDD Chevron Kelar Dalam Dua Pekan)

Chevron juga berkomitmen terus mendukung Indonesia mengembangkan sumber daya energi yang aman, efisien dan andal. Hingga berakhirnya masa kontrak, Chevron tetap fokus menjaga kegiatan operasi di Blok East Kalimantan. Dengan begitu, saat kontrak blok itu berakhir, operator yang baru dapat bekerja dengan baik. “Kami mendukung penyerahan aset yang lancar kepada operator baru,” imbuhnya.

Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Djoko Siswanto mengaku akan bertemu dengan manajemen Chevron untuk membahas rencana tersebut. Namun, dia belum mengetahui pasti alasan Chevron tidak ingin lagi memperpanjang kontrak Blok East Kalimantan. Yang jelas, jika memang Chevron tidak berminat,  pemerintah akan menawarkan blok tersebut kepada PT Pertamina (Persero). “Biasanya ditawarkan dulu ke Pertamina,” katanya kepada Katadata

Halaman:
Reporter: Anggita Rezki Amelia
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement