Ada 4 Stimulus, Ekonomi 2016 Diperkirakan Bisa Tumbuh 5,2 Persen

Yura Syahrul
25 Januari 2016, 13:19
Pertumbuhan Ekonomi
Donang Wahyu|KATADATA

KATADATA - Meski sejumlah lembaga internasional meramal perekonomian negara-negara berkembang menghadapi tantangan perlambatan tahun ini, optimisme masih melingkupi perekonomian Indonesia. Bank Indonesia memprediksi ekonomi tahun ini bisa tumbuh 5,2 persen, yang berarti lebih tinggi dari perkiraan pencapaian tahun lalu sebesart 4,75 persen.

Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, pembalikan pertumbuhan ekonomi ke arah yang lebih baik sudah terjadi sejak kuartal III tahun lalu. Setelah ekonomi pada dua kuartal sebelumnya tumbuh masing-masing 4,7 persen dan 4,67 persen, di kuartal III mampu bangkit menjadi 4,73 persen. Bahkan, pada kuartal IV-2015, dia memperkirakan pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 4,9 persen.

Advertisement

“Karena konstruksi, transportasi, dan listrik itu sektor yang mulai kelihatan pertumbuhannya (di kuartal IV-2015),” kata Perry dalam seminar bertajuk “Global Research Briefing 2016” di Jakarta, Senin pagi (25/1).

(Baca: Hadapi Tiga Masalah Besar, IMF Pangkas Proyeksi Ekonomi Dunia)

Berangkat dari pencapaian di akhir tahun itulah, Perry optimistis ekonomi Indonesia tahun ini bisa tumbuh 5,2 persen. Setidaknya ada empat stimulus yang melatari pandangan optimisnya tersebut.

Pertama, kebijakan pemerintah meluncurkan stimulus fiskal dengan anggaran yang lebih produktif. Kedua, reformasi struktural dengan menghilangkan subsidi harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Ketiga, kebijakan makroprudensial Bank Indonesia, seperti pelonggaran perhitungan Giro Wajib Minimum-rasio tabungan terhadap pinjaman atau Loan to Deposit Ratio (GWM-LDR).

(Baca: Bank Dunia Peringatkan Ekonomi Negara Berkembang Hadapi Risiko Besar)

Keempat, kebijakan moneter oleh BI dengan menurunkan suku bunga acuan. Pada medio bulan ini, bank sentral telah menurunkan bunga acuan BI rate sebesar 25 basis poin menjadi 7,25 persen. “Keempat stimulus ini mendorong ekonomi tumbuh. Memang jangan diharapkan akan terus langsung melonjak,” ujar Perry.

Meski begitu, ia menyatakan masih bakal ada tekanan dari global terhadap ekonomi Indonesia. Salah satunya adalah perlambatan ekonomi Cina. Namun, Perry yakin pemerintah Cina tidak akan membiarkan mata uangnya melemah lebih dalam dan akan mengarahkan ekonominya pada stabilitas.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement