Penilai Independen Dilibatkan Hitung Ulang Aset Blok Mahakam

Arnold Sirait
9 Februari 2016, 19:02
Pengeboran minyak lepas pantai.
KATADATA

KATADATA -  PT Pertamina (Persero) berencana melibatkan pihak penilai independen untuk menghitung ulang nilai aset Blok Mahakam. Padahal, sebelumnya Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) sudah menghitung aset blok minyak dan gas bumi di Kalimantan Timur tersebut.

Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam mengungkapkan, pihaknya sudah memiliki beberapa nama kandidat penilai independen. Namun, dia belum mau menyebutkan penilai independen yang akan dipilih Pertamina. Yang jelas, penilai tersebut harus bersertifikat dan diakui oleh pelaku pasar.

Keterlibatan penilai independen ini agar perhitungannya lebih adil untuk mengetahui nilai cadangan yang masih tersisa di Blok Mahakam. Dengan begitu, nilai yang dihasilkan dapat menjadi acuan semua pihak untuk menentukan harga saham Blok Mahakam. “Ini yang akan kami bicarakan dengan calon partner. Siapapun kalau mau masuk sekian persen,” kata dia di Jakarta, Selasa (9/2).

(Baca: Total Berpeluang Beli Saham Blok Mahakam Tak Sesuai Nilai Aset)

Syamsu sudah mengetahui perhitungan nilai aset yang dilakukan SKK Migas. Namun, dia tak mengetahui indikator apa saja yang digunakan SKK Migas untuk menghitung aset Blok Mahakam. Sekadar informasi, SKK Migas sebelumnya mengumumkan nilai aset permukaan Blok Mahakam per Desember 2015 sebesar US$ 4,79 miliar atau sekitar Rp 66,5 triliun. Nilainya akan kembali menyusut pada saat blok migas ini dipegang PT Pertamina (Persero) pada 2018.

Nilai penyusutan asetnya dalam dua tahun ke depan akan mencapai US$ 1,34 miliar atau Rp 18,7 triliun. Alhasil, pada saat kontrak dengan Total E&P Indonesie berakhir pada 31 Desember 2017, nilai asetnya diperkirakan hanya tersisa US$ 3,45 miliar atau sekitar Rp 47 triliun. Jika mengacu valuasi aset Blok Mahakam per tahun 2017 mendatang, maka nilai 30 persen saham Blok Mahakam sebesar US$ 1,03 miliar atau sekitar Rp 14,3 triliun kepada Pertamina.

Namun sampai saat ini negosiasi pembagian saham 30 persen Blok Mahakam masih berjalan alot. PT Pertamina (Persero) dan calon mitra yakni Total E&P Indonesie dan Inpex Corporation belum mencapai kata sepakat. Pertamina kata Syamsu masih menunggu respon dari manajemen Total dan Inpex. ”Mereka mungkin saat ini sedang mempelajari terms and condition yang ada di kontrak baru nanti masih ekonomis atau tidak,” ujar dia.

Halaman:
Reporter: Anggita Rezki Amelia
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...