Harga Minyak Anjlok, Chevron Tunda Dua Lapangan Proyek IDD

Maria Yuniar Ardhiati
23 Februari 2016, 16:42
Chevron
Arief Kamaludin|KATADATA

KATADATA - Rendahnya harga minyak dunia telah mengancam kelangsungan banyak proyek minyak dan gas bumi (migas). Nasib ini juga menimpa megaproyek laut dalam atau Indonesia Deepwater Development (IDD) milik Chevron Indonesia Company. Perusahaan migas asal Amerika Serikat (AS) itu berencana menunda pengembangan proyek IDD pada dua lapangan di Selat Makassar tersebut.

Direktur Jenderal Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) I.G.N. Wiratmaja Puja mengungkapkan, baru-baru ini menerima permintaan dari Chevron untuk menunda pengembangan dua lapangan migasnya di Proyek IDD. Yaitu Lapangan Gehem dan Lapangan Gendalo di Selat Makassar. "Baru-baru pengajuannya (penundaan). Setelah ini kami pertimbangkan lagi," katanya di Jakarta, Senin malam (22/2).

Alasan penundaan tersebut adalah kondisi harga minyak yang masih rendah. Meski tidak mengetahui jangka waktu penundaannya, Wiratmaja memastikan Chevron tetap berkomitmen membangun Proyek IDD. "Tentunya menunggu harga minyak naik lagi," katanya.

Dia memahami bahwa IDD merupakan proyek laut dalam yang membutuhkan investasi besar. Apalagi, dua lapangan itu belum mengantongi persetujuan rencana pengembangan atau plan of development (PoD) dan belum memulai pembangunan konstruksinya. Sedangkan untuk proyek yang sudah memasuki tahap konstruksi, tetap berjalan. "(Lapangan) Bangka masih jalan," kata Wiratmaja. 

(Baca: Lapangan Bangka IDD Milik Chevron Diperkirakan Berproduksi Juni)

Pada Desember tahun lalu, Katadata pernah memberitakan langkah Chevron membatalkan Proyek IDD. Padahal, dua bulan sebelumnya, di hadapan Presiden Joko Widodo, para petinggi perusahaan migas multinasional asal Amerika Serikat ini menyatakan komitmennnya untuk melanjutkan investasi di Indonesia, termasuk proyek IDD. Keputusan Chevron membatalkan proyek IDD disebut-sebut terkait dengan kebijakan banyak perusahaan migas internasional yang menunda atau membatalkan rencana pengembangan usahanya di berbagai negara, di tengah tren penurunan harga minyak dunia. Apalagi, pengembangan blok migas di laut dalam memiliki tingkat kesulitan lebih tinggi sehingga kebutuhan pendanaannya juga besar.

Sekadar informasi, selain dua lapangan tersebut, Chevron juga memiliki lapangan Bangka. Pengembangan Lapangan Bangka sudah memasuki tahap konstruksi dan diharapkan bisa mulai berproduksi bulan Juni nanti. Lapangan ini bisa memproduksi gas sekitar 100 juta kaki kubik (mmscfd).

Halaman:
Reporter: Anggita Rezki Amelia
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...