Peta Kabinet soal Pengembangan Blok Masela Berubah

Yura Syahrul
1 Maret 2016, 19:40
Sidang Kabinet Paripurna
Cahyo | Biro Pers Sekretariat Presiden
Presiden Jokowi memimpin sidang kabinet di Istana Negara, Jakarta.

KATADATA - Suara para menteri di dalam Kabinet Kerja masih terbelah soal skema pengembangan Blok Masela yang akan dijalankan oleh Inpex dan Shell. Namun, mayoritas anggota kabinet kini sudah lebih condong memilih opsi skema pengolahan gas alam cair di laut (Floating LNG), ketimbang di darat (Onshore LNG).

Perbedaan pandangan tentang kedua opsi untuk mengembangkan blok di Laut Arafuru, Malaku, itu memang cukup tajam. Awalnya, opsi laut terutama disokong oleh Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said. Sedangkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli bersuara sebaliknya, yang lebih memilih opsi darat.

Namun, dalam perkembangannya, opsi laut juga mendapat dukungan dari Wakil Presiden Jusuf Kalla. Sedangkan kajian Darmawan Prasodjo dari Kantor Staf Kepresidenan menyokong opsi darat, yang juga didukung oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Pandjaitan.

Menurut sumber Katadata di pemerintahan, salah satu alasan yang disuarakan Rizal Ramli bahwa opsi darat memberikan manfaat lebih besar untuk rakyat Maluku, semula memang membuat sejumlah menteri lain lebih condong pada opsi tersebut. Namun, belakangan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro dan Kepala Bappenas Sofyan Djalil berbalik arah mendukung opsi pengembangan Blok Masela di laut.

“Ini setelah para menteri dan pemerintah daerah mendapat penjelasan bahwa dana yang bisa diraup negara dari FLNG lebih besar, dan adanya konsep pengembangan kawasan Maluku yang terencana dari dana tersebut,” ujar sumber tersebut, beberapa hari lalu.

Saat dikonfirmasi, Menteri Keuangan menolak mengomentari soal Blok Masela dan dukungannya terhadap skema offshore. “Bukan kompetensi saya untuk menjawab itu,” katanya di lingkungan Istana Negara, Jakarta, Senin (29/2). Padahal, Menteri Bambang sempat menguatarakan pendapatnya pada akhir Januari lalu. “Saya hanya memberi pendapat, kalau mau onshore bagus," katanya, merujuk rapat terbatas kabinet yang membahas Blok Masela pertama kali, 29 Desember 2015.

(Baca: Bantah Klaim Rizal Ramli, Jokowi: Belum Ada Putusan Blok Masela)

Halaman:
Reporter: Safrezi Fitra, Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...