Investor Kilang Tuban Diumumkan Dua Pekan Lagi

Arnold Sirait
3 Maret 2016, 20:00
Kilang Minyak
KATADATA
Kilang Minyak

KATADATA -  Agar tidak selalu bergantung pada impor minyak dari luar negeri, pemerintah berupaya mempercepat pembangunan kilang. Salah satunya adalah proyek kilang di Tuban, Jawa Timur. Saat ini, sudah ada beberapa investor yang berminat membangun kilang tersebut bersama PT Pertamina (Persero).

Direktur Pengolahan Pertamina Rachmad Hardadi mengatakan, pengumuman investor kilang Tuban sebenarnya tidak lama lagi. Saat ini Pertamina masih melakukan finalisasi untuk menentukan investor. “Nanti dua pekan lagi akan diumumkan,” kata dia di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Jakarta, Kamis (3/3).  Saat ini, calon investor Kilang Tuban sudah mengerucut pada Saudi Aramco dari Saudi Arabia, Kuwait Petroleum Inc dari Kuwait, dan Sinopec dari China. Lalu ada Indian Oil dan Rosneft dari Rusia, serta perusahaan konsorsium Thai Oil Thailand dan PTT GC Thailand. 

(Baca: Kementerian ESDM Segera Tunjuk Investor Kilang)

Investor ini nantinya akan menjadi mitra Pertamina dalam membangun kilang baru. Pasalnya, pemerintah sudah menugaskan Pertamina untuk membangun kilang tersebut. Pertamina akan memiliki 51 persen saham, yang total nilai investasinya mencapai US$ 12 miliar atau sekitar Rp 165 triliun. Sekitar 40 persen sumber pendanaan dari kas internal Pertamina, sisanya dari pinjaman. Adapun kapasitasnya mencapai 300 ribu barel per hari.

Jika mengacu Peraturan Presiden Nomor 3 tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksaan Proyek Strategis Nasional, kilang tersebut juga merupakan salah satu program strategis nasional. Kilang ini akan dibangun di atas lahan milik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

(Baca: Investor Dijanjikan Untung Besar dari Kilang Tuban)

Pembangunan kilang ini memang penting untuk mewujudkan ketahanan energi. Apalagi, menurut Presiden Joko Widodo, sudah beberapa puluh tahun Indonesia tidak membangun kilang baru. Padahal, kilang sangat penting untuk menambah stok minyak Indonesia. Pemerintah menargetkan ketersediaan stok BBM selama 30 hari. “Sehingga rantai pasokan tidak terlalu panjang dan tidak perlu pakai trader lagi,” kata dia dalam acara penandatanganan kontrak proyek tahun anggaran 2016 di Kementerian ESDM, Senin (29/2). Atas dasar itulah Presiden menginginkan pembangunan kilang dapat terealisasi tahun ini.

Selain Kilang Tuban, pemerintah memiliki beberapa proyek kilang lain yang masuk dalam proyek strategis, seperti kilang minyak Bontang Provinsi Kalimantan Timur, peningkatan kemampuan kilang-kilang Pertamina yang sudah ada (RDMP) di Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Kepulauan Riau, Provinsi Sumatera Selatan, Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Kalimantan Timur. Ada juga proyek kilang yang tidak masuk dalam proyek strategis seperti, kilang minyak di Arun, Provinsi Aceh, dan Papua. (Baca: Perpres Kilang Terbit, Pemerintah Janjikan Insentif dan Jaminan)

Kilang di Arun, Aceh, berkapasitas 300 ribu barel per hari akan menggunakan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) seperti Kilang Bontang. Kilang ini akan dibangun di sebelah kilang gas alam cair (liquified natural gas/LNG) PT Arun NGL seluas 300 hektare. Sementara kilang di Papua akan dibangun di Sorong. Skema pembangunannya sampai saat ini masih dalam pembahasan. Yang jelas, proyek itu merupakan pengembangan kilang yang sudah ada di Sorong. 

Reporter: Miftah Ardhian
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...