BI Berharap S&P Kerek Rating Indonesia ke Investment Grade

Yura Syahrul
5 Maret 2016, 10:00
Gedung Perkantoran
Arief Kamaludin|KATADATA

KATADATA - Bank Indonesia (BI) menilai, Indonesia sudah pantas mendapatkan peringkat layak investasi atau investment grade dari lembaga pemeringkat internasional Standard & Poor’s (S&P). Penilaian tersebut berdasarkan kondisi fundamental makroekonomi dan kebijakan moneter serta fiskal.

Dari sisi fiskal misalnya, menurut Gubernur BI Agus Martowardojo, ada peningkatan signifikan terhadap belanja modal dan pengeluaran pemerintah sejak awal tahun ini. Sedangkan subsidi yang tidak produktif sudah dikurangi. Hal ini diharapkan bisa memacu pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi ketimbang tahun lalu.

Advertisement

Apalagi, kalau geliat pertumbuhan ekonomi tersebut diikuti oleh perusahaan swasta dengan meningkatkan investasinya. Peluang tersebut semakin terbuka lebar dengan rencana pemerintah mendorong penurunan bunga kredit sebesar satu digit pada tahun ini. “Diharapkan kuartal II dan III nanti sudah akan terlihat (peningkatan investasi swasta,” kata Agus di Gedung BI, Jakarta, Jumat (4/3).

Di sisi lain, anggaran negara akan semakin kredibel kalau pemerintah melakukan revisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016. Tujuannya agar sesuai dengan perkembangan ekonomi terkini dan menyeimbangkan antara belanja dan penerimaan negara.

Sementara itu, Agus menilai, defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) juga menurun pada tahun lalu menjadi sekitar dua persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Pada 2016, kemungkinan defisit transaksi berjalan akan lebih besar karena kenaikan impor bahan baku. Namun, dia memperkirakan defisit transaksi berjalan masih di bawah 2,7 persen. Begitupun dari sisi inflasi, yang diprediksi bakal sesuai target tahun ini , yaitu empat persen plus minus satu persen.

(Baca: Sepekan, Dua Lembaga Tetapkan Rating Layak Investasi Indonesia)

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement