Rupiah Menguat, Cadangan Devisa Bisa Terus Bertambah
KATADATA - Cadangan devisa Indonesia pada Februari lalu kembali meningkat setelah sempat melorot pada bulan sebelumnya. Peningkatan tersebut sejalan dengan penguatan mata uang rupiah dalam beberapa pekan terakhir. Ekonom memperkirakan, cadangan devisa dapat terus bertambah hingga akhir tahun nanti.
Bank Indonesia (BI) mencatat, posisi cadangan devisa pada akhir Februari lalu mencapai US$ 104,5 miliar. Jumlahnya bertambah US$ 2,4 miliar dari posisi akhir Januari 2016 yang sebesar US$ 102,1 miliar. Padahal, cadangan devisa akhir Januari lalu tersebut menurun 3,6 persen dibandingkan akhir Desember 2015 yang sebesar US$ 105,9 miliar.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara menjelaskan, peningkatan cadangan devisa pada Februari 2016 dipengaruhi oleh kenaikan penerimaan devisa yang bersumber dari tiga pos. Pertama, peningakatan penerimaan devisa minyak dan gas bumi (migas). Kedua, penarikan pinjaman luar negeri pemerintah. Ketiga, hasil lelang Surat Berharga Bank Indonesia (SBBI) valuta asing, yang jauh melampaui kebutuhan devisa untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah.
Faktor lain penambahan cadangan devisa adalah penguatan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Selama Februari lalu, rupiah menguat 2,9 persen ke level Rp 13.376 per dolar AS. Hal ini didorong oleh meningkatnya kepercayaan investor terhadap prospek ekonomi Indonesia. Alhasil, para investor asing memborong portofolio surat utang dan saham di pasar domestik.
(Baca: Utang Luar Negeri dan Dana Hasil Ekspor Kerek Cadangan Devisa)