April, Jokowi Targetkan Bongkar Muat Pelabuhan Priok 3 Hari

Maria Yuniar Ardhiati
10 Maret 2016, 16:17
Uji Coba Angkutan KA Pelabuhan
Arief Kamaludin|KATADATA
Tumpukan peti kemas di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.

KATADATA - Presiden Joko Widodo terus memantau pencapaian target waktu bongkar muat (dwelling time) barang di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Saat ini, dia mengklaim, bongkar muat barang memakan waktu 4,7 hari.

Meski begitu, Jokowi mengaku belum puas dengan pencapaian tersebut. Ia pun memasang target baru, yaitu waktu bongkar muat barang di Pelabuhan Tanjung Priok selama tiga hari pada April mendatang. Jika target tersebut tidak tercapai, Presiden mengancam akan mencopot para pejabat yang bertanggung jawab atas masalah itu.

Advertisement

"(Dulu) saya beri waktu (dalam) 6 bulan di bawah 5 hari (dwelling time). Saya tunggu 6 bulan tidak gerak, akhirnya ada menteri saya copot. Saya perintahkan lagi 4,7 hari. Oke (sekarang) di bawah 5 hari, tapi belum puas," kata Jokowi saat meresmikan Pusat Logistik Berikat (PLB) milik PT Cipta Krida Bahari di Cilincing, Jakarta, Kamis (10/3). "Saya kira bulan ini atau bulan depan bisa 3 hari, akan saya pantau terus. Jangan sampai ada korban lagi masalah ini."

Jokowi menyatakan, dirinya tidak main-main mengenai masalah lamanya waktu bongkar muat barang di pelabuhan saat ini. Pasalnya, jika tidak segera berbenah, antara lain melalui percepatan dwelling time, maka Indonesia bisa semakin tertinggal oleh negara-negara tetangga dalam memacu perekonomiannya. Seperti Malaysia dan Singapura.

(Baca: Jokowi: Waktu Bongkar Muat Pelabuhan Hampir Menyamai Singapura)

Menurut dia, salah satu cara mengurangi dwelling time adalah meluncurkan PLB sebagai bagian paket kebijakan ekonomi yang telah diluncurkan pemerintah. PLB merupakan pengembangan gudang berikat yang kelak bisa dimanfaatkan semua pelaku usaha yang mengimpor bahan baku atau barang modal, tak terbatas untuk barang impor milik pengelola PLB.

Barang yang disimpan di PLB akan mendapat insentif, berupa penangguhan bea masuk serta pajak impor selama tiga tahun. Dengan begitu, bisa memangkas waktu transit barang. “Ini yang kami lakukan untuk mengejar perubahan menjadi hub di wilayah ASEAN,” kata Jokowi.

(Baca: Pengusaha Tolak Lonjakan Tarif Penimbunan Petikemas)

Ia menuturkan, PLB memungkinkan pelaku sektor industri dalam negeri mengakses bahan baku yang relatif dekat, dibandingkan disimpan di pusat logistik negara lain. Oleh sebab itu, Jokowi meminta Kementerian Keuangan serta Direktorat Jenderal Bea dan Cukai mengawasi PLB agar berjalan efektif. “Tinggal dari sisi transportasi, kami rapikan dengan membangun infrastruktur. Itu untuk menurunkan biaya logistik,” katanya. 

Halaman:
Reporter: Ameidyo Daud Nasution
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement