Bank Dunia: Manfaat Teknologi Digital di Indonesia Masih Timpang

Yura Syahrul
11 Maret 2016, 15:05
Digital e-commerce
Arief Kamaludin | KATADATA

KATADATA - Dalam beberapa tahun terakhir ini, teknologi digital telah berkembang pesat di seluruh dunia. Namun, Bank Dunia menilai pemanfaatan teknologi digital untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat masih ketinggalan dan belum sebanding dengan laju perkembangan teknologi tersebut.

Penelitian terbaru Bank Dunia mencatat, dampak kehadiran teknologi digital belum sesuai harapan, yaitu untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Di satu sisi, memang semakin banyak pelaku usaha di seluruh dunia yang bisa terkoneksi lewat teknologi digital. Namun, perbaikan produktivitasnya berjalan lambat. Selain itu, perkembangan teknologi digital telah menyebabkan pasar tenaga kerja semakin terpolarisasi.

Advertisement

“Banyak negara mengalami ketimpangan ekstrim (pemanfaatan teknologi digital) di dalam negerinya,” kata Ekonom Utama Bank Dunia dan Co-Directors World Development Report 2016, Dheepak Mishra, dalam acara peluncuran laporan Bank Dunia: 2016 World Development Report (WDR), berjudul “Digital Dividends” di kantor Center for Strategic and International Studies ( CSIS ), Jakarta, Jumat (11/3).

Mengacu hasil penelitian tersebut, Bank Dunia melihat massifnya perkembangan teknologi digital. Hal itu terlihat dari hampir 70 persen rumah tangga di negara-negara berkembang memiliki telepon genggam. Persentasenya melebihi akses listrik dan jaringan air bersih. Jumlah pengguna internet pun bertambah tiga kali lipat dalam satu 10 tahun terakhir, dengan jumlah mencapai 3,2 miliar pengguna di akhir tahun 2014.

(Baca: Dunia Digital yang Mengubah Model Bisnis di Indonesia)

Perkembangan teknologi digital di banyak negara tersebut telah mendorong pertumbuhan usaha, memperluas kesempatan dan memperbaiki pelayanan publik. Teknologi digital ini juga membawa transformasi dalam kehidupan masyarakat karena meningkatkan inklusivitas, efisiensi dan inovasi.

Namun, dampak teknologi digital ini belum bisa dirasakan secara optimal. Pasalnya, ketimpangan digital masih besar lantaran hampir 60 persen penduduk dunia belum terkoneksi satu sama lain. Manfaat dari teknologi digital baru dinikmati oleh mereka yang berpendidikan, paling terkoneksi dan berpengaruh. Alhasil, kondisi ini semakin memperlebar ketimpangan kesejahteraan.

(Baca: Asing Tertarik Investasi E-Commerce, Logistik dan Barang Konsumsi)

Halaman:
Reporter: Miftah Ardhian
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement