Peningkatan Kapasitas Kilang Picu Lonjakan Impor Minyak Mentah

Miftah Ardhian
18 April 2016, 12:45
kilang cilacap
Katadata

Peningkatan kapasitas kilang milik PT Pertamina (Persero) ternyata membawa dampak terhadap impor minyak mentah. Badan Pusat Statitistik (BPS) mencatat sepanjang Maret 2016, terjadi lonjakan impor minyak mentah hampir dua kali lipat.

Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang mengatakan sejak tahun lalu kapasitas kilang Pertamina di Cilacap, Jawa Tengah meningkat. Peningkatan ini seiring dengan mulai beroperasinya fasilitas Residual Fuel Catalytic Cracking (RFCC). Sebelumnya, produksi Premium dari kilang Cilacap sebanyak 61.000 barel per hari. Dengan beroperasinya RFCC, produksi dari Kilang Cilacap akan menjadi 91.000 barel per hari atau naik 30.000 barel per hari.

Dengan fasilitas RFCC, Kilang Cilacap bisa memproduksi bensin oktan tinggi atau HOMC (High Octane Mogas Component) sekitar 37.000 barel per hari. Sebelumnya Kilang Cilacap belum mampu memproduksi produk ini. Produksi HOMC tersebut, sebagian besarnya diproses lebih lanjut untuk diproduksikan menjadi Premium. Selain memproduksi HOMC, RFCC Cilacap juga akan meningkatkan produksi LPG dari Kilang Cilacap menjadi 1.066 ton per hari dan produk baru propylene sebanyak 430 ton per hari.

Selain penambahan kapasitas Kilang Cilacap, Pertamina menjadi pemegang saham terbesar dan pengendali di Kilang Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI). Dengan begitu Pertamina bisa mulai mengoperasikan kilang yang berada di Tuban, Jawa Timur tersebut. Kapasitas Kilang TPPI dapat menghasilkan Premium sekitar 61.000 barel per hari atau sekitar 22,27 juta barel per tahun. (Baca: Kilang TPPI Beroperasi, Pertamina Bisa Hemat Dolar 15 Persen)

Penambahan kapasitas Kilang Cilacap dan mulai beroperasinya Kilang TPPI membuat kebutuhan minyak mentah untuk memasok bahan baku kilang tersebut juga meningkat. Karena bertambahnya kapasitas kilang tidak tidak diimbangi oleh peningkatan produksi minyak mentah dalam negeri.

Data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), sejak Januari hingga 5 April lalu, rata-rata lifting minyak telah mencapai 836 ribu barel per hari (bph). Angka ini memang lebih tinggi dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016 yang ditetapkan 830.000 bph.  

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...