Harga Pangan Terkendali, April Cetak Deflasi Terbesar Sejak 1999

Desy Setyowati
2 Mei 2016, 16:21
Pasar Tradisional
Arief Kamaludin|KATADATA

Penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) dan sejumlah bahan pangan kebutuhan pokok berperan besar terhadap terjadinya deflasi pada April lalu. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat deflasi April 2016 sebesar 0,45 persen dibanding bulan sebelumnya. Ini merupakan deflasi terbesar sejak tahun 1999.

Kepala BPS Suryamin menjelaskan, deflasi terjadi karena adanya penurunan harga pada beberapa indeks kelompok pengeluaran. Indeks kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar turun 0,13 persen. Hal ini didukung oleh penurunan harga bensin sebesar 6,612 persen, yang memberi andil terhadap angka deflasi sebesar 0,24 persen. Tarif Dasar Listrik (TDL) juga menurun 1,62 persen dengan andil dan bobot masing-masing 0,05 persen dan 3,28 persen.

Sedangkan indeks harga kelompok bahan makanan dan kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan masing-masing turun 0,94 persen dan 1,60 persen. tarif angkutan dalam kota menurun 0,74 persen dengan andil 0,02 persen. Ini sejalan dengan instruksi pemerintah agar tarif angkutan turun mengikuti harga BBM. Tarif angkutan udara juga turun 2,67 persen.

Suryamin merinci, kelompok bahan makanan yang mengalami penurunan harga antara lain, cabai merah sebesar 25,41 persen dengan andil 0,18 persen dan beras 1,47 persen dengan andil 0,07 persen. Harga daging ayam ras dan telur ayam ras juga turun masing-masing 3,04 persen dan 3,24 persen.

(Baca: Berkat Harga BBM Turun, BI Prediksi April Deflasi 0,3 Persen)

Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi, yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,35 persen; dan kelompok sandang 0.22 persen. Lalu, kelompok kesehatan 0,31 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,03 persen.

Alhasil, berdasarkan komponen pembentuknya, harga yang bergejolak (volatile food) mengalami deflasi 1,04 persen. Begitu pula dengan komponen harga yang diatur pemerintah (administered price) deflasi 1,7 persen. Namun, komponen inti masih mencatatkan inflasi 0,15 persen. "Ini (deflasi April 2016) menunjukkan perkembangan harga komoditas bahan pokok terkendali," kata Suryamin dalam konferensi pers BPS di Jakarta, Senin (2/5).

Halaman:
Reporter: Miftah Ardhian
Editor: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...