Pemerintah Cina Janji Tak "Ekspor" Banyak Pekerja ke Indonesia

Ameidyo Daud Nasution
2 Mei 2016, 18:46
Kereta cina
Arief Kamaludin|KATADATA
Keberadaan tenaga kerja asal Cina di Indonesia saat ini untuk pekerjaan yang bersifat teknis dan membutuhkan research and development (R&D) dalam kegiatan investasi.

Pemerintah Cina menjanjikan peningkatan investasi di Indonesia tidak akan berujung pada masuk dan membanjirnya tenaga kerja asal negara tersebut. Hal ini menanggapi kekhawatiran masyarakat mengenai keterlibatan banyak pekerja asal Cina pada berbagai proyek infrastruktur di Indonesia.     

Minister Counselor Economic and Commercial Kedutaan Besar Cina di Indonesia Wang Liping menegaskan, perusahaan-perusahaan asal Cina yang menanamkan investasi di Indonesia tidak akan memboyong banyak tenaga kerja dari negaranya. Sebab, upah pekerja di Cina saat ini delapan kali lebih besar dibandingkan upah pekerja asal Indonesia. Alhasil, perusahaan-perusahaan itu lebih memilih menggunakan tenaga kerja lokal agar tidak terbebani dengan upah yang besar.

Advertisement

"Jadi memang tidak akan diambil banyak dari Cina sana," kata Wang saat jumpa pers peresmian desk khusus investasi Cina di kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Jakarta, Senin (2/5).

Dalam kesempatan yang sama, Kepala BKPM Franky Sibarani menjelaskan ada dua faktor yang dapat menyebabkan minimnya tenaga “impor” asal Cina. Selain upah buruh yang relatif mahal, tren investasi di Cina saat ini mulai bergeser kepada investasi dengan teknologi tinggi. Karena itu, investasi yang bersifat padat karya mulai tergeser ke negara lain, salah satunya ke Indonesia. "Jadi memang mereka berkomitmen (menggunakan tenaga kerja Indonesia)," katanya.

(Baca: Kendala Investasi Cina Akan Diselesaikan Lewat WhatsApp)

Ia menjelaskan, keberadaan tenaga kerja asal Cina di Indonesia saat ini untuk pekerjaan yang bersifat teknis dan membutuhkan research and development (R&D) dalam kegiatan investasi. Sedangkan untuk bidang pekerjaan lain bakal lebih mengandalkan tenaga kerja di dalam negeri. "Itu contoh yang saya dapat dari kunjungan proyek smelter Well Harvest di Ketapang," kata Franky.

Terkait persoalan kehadiran beberapa orang pekerja asal Cina yang masuk ke alam lahan milik TNI Angkatan Udara untuk memulai proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung,  Franky menyebut kejadian itu hanya akibat permasalahan administrasi. Kini, masalah tersebut telah diselesaikan oleh pemerintah. "Teknisnya coba ditanyakan kepada Menteri Ketenagakerjaan (Hanif Dhakiri).”

Halaman:
Editor: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement