Serapan Anggaran Rendah, Jokowi Tegur Kepala Daerah

Safrezi Fitra
11 Mei 2016, 13:27
Jokowi
Cahyo | Biro Pers Sekretariat Presiden

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegur para kepala daerah terkait penyerapan anggaran yang masih rendah. Masih banyak daerah yang belum membelanjakan anggarannya hingga saat ini.

Hingga akhhir tahun lalu masih banyak anggaran pemerintah daerah di tingkat provinsi, kabupaten dan kotamadya yang mengendap di bank-bank daerah. Dana ini merupakan dana transfer dari pemerintah pusat yang tidak dibelanjakan oleh pemerintah daerah.

Advertisement

Jumlahnya mencapai Rp 90 triliun. Pada akhir April lalu, jumlahnya meningkat menjadi Rp 220 triliun. Dana ini cukup besar, mengingat sepanjang tiga bulan pertama tahun ini saja penyerapan anggaran secara nasional baru mencapai Rp 280 triliun. (Baca: Jokowi: Rencana Kerja 2017 Harus Berubah Total)

Dia tidak mau menyebutkan daerah mana saja yang mengendapkan dana paling besar. “Tiap hari saya melihat itu. Suatu saat kalau ini tidak bergerak, saya akan umumkan mana yang menyimpan duitnya paling banyak di bank daerah,” ujarnya saat penutupan Musrenbang Nasional di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (11/5).

Dengan besarnya dana transfer yang mengendap di daerah, Jokowi pun menginstruksikan kepada Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro untuk mengubah dana tersebut menjadi surat utang. Hal ini sudah dilakukan di beberapa propinsi dan kabupaten sejak bulan lalu. (Baca: Terindikasi Tak Wajar, Dana Enam Daerah Diubah ke Surat Utang)

Dengan demikian, daerah sudah sulit untuk mencairkan dana tersebut. Hal ini merupakan konsekuensi dari teguran Jokowi kepada pemerintah daerah pada akhir tahun lalu. “Penyerapan anggaran daerah tahun lalu akan menjadi acuan bagi pemerintah untuk dana tahun ini dan tahun depan,” ujar Bambang. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement