Disorot Jokowi, Menteri Rini Maklumi Lambannya Proyek Listrik PLN

Desy Setyowati
25 Mei 2016, 17:17
Rini Sofyan PLN
Katadata
Menteri BUMN Rini Soemarno bersama Menteri ESDM Sudirman Said, Direktur Utama PLN Sofyan Basir dan bekas Komisaris Utama PLN Chandra Hamzah.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno bisa memaklumi keterlambatan pembangunan pembangkit listrik yang digarap PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Sebab, perusahaan BUMN ini memiliki banyak pekerjaan rumah, termasuk membangun jaringan transmisi listrik. Padahal, Presiden Joko Widodo sebelumnya menyoroti masalah tersebut lantaran berdampak terhadap penyelesaian megaproyek listrik 35 ribu gigawatt (GW) yang merupakan program pemerintah.

Rini mengaku selalu memantau dan mengevaluasi perkembangan proyek pembangkit listrik 35 GW. “Setiap dua minggu saya selalu tanyakan kepada direksi (PLN), bagaimana perkembangannya,” kata dia seusai menghadiri acara penandatanganan perjanjian lindung nilai (hedging) tiga bank BUMN dengan delapan perusahaan di Gedung Bank Indonesia (BI), Jakarta, Rabu (25/5).

Advertisement

Berdasarkan hasil pemantauan tersebut, Rini mengetahui PLN sudah melakukan perjanjian jual-beli tenaga listrik atau Power Purchase Agreement (PPA) atas  17 GW dari 35 GW pembangkit listrik yang akan dibangun hingga 2019 mendatang. Itu merupakan pembangkit listrik yang akan dibangun oleh perusahaan swasta. “Hari ini saya lihat posisi PLN di semua provinsi, apakah cukup atau kurang,” katanya.

Secara tidak langsung, Rini mengakui tugas berat yang diemban PLN untuk mendukung penyelesaian pembangunan pembangkit listrik 35 GW dalam kurun 3-4 tahun ke depan. Apalagi, banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan karena banyak pembangkit listrik yang sudah dibangun sejak delapan tahun lalu namun hingga kini belum rampung.

(Baca: Proyek Listrik Molor, Sudirman: Presiden Evaluasi Manajemen PLN)

Selain itu, PLN juga bertanggung jawab membangun jaringan transmisi listrik untuk mendukung pembangkit tersebut. Jaringan transmisi yang harus dibangun tersebut sangat panjang, yaitu sekitar 46 ribu kilometer di seluruh Indonesia. “Jadi ini pekerjaan yang besar. Kami jaga terus agar ini bisa dilakukan secara baik,” ujar Rini.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengaku, Presiden Joko Widodo telah meminta melakukan evaluasi terhadap kinerja PLN. Yaitu evaluasi manajemen, baik manajemen pengambilan keputusan dan manajemen pengadaan di tubuh PLN. “Manajemen PLN, decision making-nya bagaimana, dan kemudian proses procurement,” katanya, Rabu pekan lalu (18/5). Evaluasi itu dilakukan agar langkah PLN tetap selaras dengan kebijakan pemerintah untuk membangun pembangkit listrik 35 GW.

(Baca: Pemerintah Pertanyakan Kemampuan Pendanaan PLN Bangun Pembangkit)

Pada Jumat sebelumnya, Sudirman memang telah dipanggil Presiden untuk menanyakan perkembangan kemajuan proyek listrik 35 GW. Sebab, sudah banyak investor dan pelaku usaha menanyakan perkembangan proyek tersebut.

Halaman:
Editor: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement