Gara-Gara Harga Minyak, Investasi Kilang Tangguh Ikut Menyusut

Anggita Rezki Amelia
26 Mei 2016, 20:19
Blok Tangguh
Katadata

Rendahnya harga minyak dunia saat ini memberi keuntungan bagi BP Indonesia dalam mengerjakan proyek Kilang Gas Tangguh. Nilai investasi megaproyek di Papua ini ikut menyusut sekitar 16-33 persen.

Country Head BP Indonesia Dharmawan Samsu mengatakan tahun lalu nilai investasi proyek ini mencapai US$ 12 miliar atau sekitar Rp 162 triliun. Namun karena harga minyak sedang rendah, dia memprediksi nilai investasinya ikut turun hingga menjadi US$ 8-10 miliar.

Penurunan harga minyak membuat banyak perusahaan migas menunda investasinya. Hal ini berdampak pada berkurangnya proyek migas yang menjadi lahan industri penunjang migas. Agar bisnis industri ini bisa tetap berjalan, Industri penunjang migas menurunkan harganya. (Baca: Jasa Penunjang Migas Lesu Akibat Harga Minyak Rendah)

Penyusutan nilai investasi ini tidak berpengaruh pada proyek kilang train III yang akan dibangun. Kapasitas produksi kilang ini tetap berdasarkan rencana awal, yakni sebesar 3,8 juta ton per tahun. Alokasi gas alam cair yang akan dihasilkan dari kilang ini juga tetap 75 persen untuk dalam negeri.

Mengenai penyusutan nilai investasi ini BP sudah membicarakannya dengan pemerintah. Samsu mengaku pihaknya juga sudah mendapat dukungan dari Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). Dengan nilai investasi yang rendah, pengembalian biaya investasi (cost recovery) yang akan dibayarkan pemerintah juga rendah.

“Karena harga itu turun maka proyek ini masih bisa jalan,” ujarnya usai acara tahunan asosiasi perusahaan migas Indonesia “IPA Convex 2016” di JCC, Jakarta, Kamis (26/6). Dia pun memastikan keputusan akhir investasi (FID) Kilang Train III Tangguh akan selesai bulan depan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...