Blok Cepu Digenjot, SKK Migas Khawatir Cadangan Cepat Habis

Arnold Sirait
30 Mei 2016, 10:43
SKK Migas
Katadata

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) tengah mengkaji keinginan ExxonMobil Indonesia untuk meningkatkan produksi minyak Blok Cepu melebihi target yang sudah ditentukan dalam rencana kerja dan anggaran perusahaan (WP&B) 2016. Namun, SKK Migas khawatir keinginan tersebut dspat mempengaruhi cadangan minyak di blok migas tersebut. 

Wakil Ketua SKK Migas M.I. Zikrullah mengatakan, SKK Migas sudah menerima usulan  ExxonMobil untuk meningkatkan produksi Blok Cepu menjadi 200 ribu barel per hari (bph). Namun, usulan itu belum bisa diputuskan karena harus ada pembahasan revisi WP&B terlebih dulu pada Juni nanti. Meskipun manajemen Exxon telah menyatakan mampu meningkatkan produksi.

Untuk menyetujui usulan tersebut, SKK Migas masih harus mengkaji ulang program yang akan dilakukan ExxonMobil, seperti jumlah sumur yang akan dibor dan aspek teknis lainnya. Selain  aspek teknis, yang dilihat adalah kondisi cadangan Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu. (Baca: Capai Target Lifting 2016, SKK Migas Bertumpu pada Blok Cepu)

Zikrullah khawatir peningkatan produksi ini bisa membuat cadangan cepat terkuras. Meskipun ExxonMobil mengaku ada peningkatan jumlah cadangan sampai 60 persen di Lapangan Banyu Urip. Di sisi lain, desain fasilitas produksi juga tidak sampai 200 ribu barel per hari. “Kalau produksi ditingkatkan tentunya cadangan minyak akan lebih cepat habis,” kata dia di Jakarta, akhir pekan lalu.

Sebelumnya, ExxonMobil menyatakan, produksi minyak Blok Cepu per awal Mei lalu sudah mencapai 185 ribu barel per hari (bph). Volume ini sudah melebihi target produksi puncak yang hanya 165 ribu barel per hari seperti yang tercatat dalam rencana pengembangan atau Plan of Development (PoD) Lapangan Banyu Urip yang disetujui pemerintah pada 2005 lalu. (Baca: Lampaui Produksi Blok Cepu, ExxonMobil Tunggu Restu Pemerintah)

Menurut Vice President Public and Government Affair Exxon Erwin Maryoto, cadangan minyak pada sumur-sumur Lapangan Banyu Urip mampu memproduksi lebih besar hingga 200 ribu bph. Untuk memacu produksi Blok Cepu, Exxon hanya perlu memodifikasi sedikit fasilitas produksinya. Jadi, perusahaan asal Amerika Serikat tersebut tidak perlu merogoh kocek lagi untuk menambah investasi pengembangan blok tersebut.

Erwin juga mengatakan pemerintah tidak perlu khawatir langkah menggenjot produksi tersebut akan mempersingkat masa produksi Blok Cepu. Sebab, cadangan minyak yang diproduksi ternyata lebih besar daripada perkiraan awal di dalam PoD. Alhasil, puncak produksi Blok Cepu tidak bakal menjadi lebih pendek, malah mungkin akan bertambah panjang. (Baca: Demi Kejar Target Lifting, Puncak Produksi Blok Cepu Jadi Pendek)

Tapi ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi ExxonMobil kalau menaikkan produksi Blok Cepu di atas 185 ribu bph. Pertama, mengajukan izin Analisis Dampak Lingkungan (Amdal) yang baru karena Amdal yang dikantongi ExxonMobil saat ini hanya mengizinkan produksi Blok cepu sebesar 185 ribu barel per hari. Kedua, persetujuan dari Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). Ketiga, revisi WP&&B ExxonMobil tahun ini.

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...