Produksi Turun, Harga Minyak Indonesia Melonjak 20 Persen

Anggita Rezki Amelia
2 Juni 2016, 16:03
Pengeboran minyak lepas pantai.
KATADATA

Harga minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude Price / ICP) melanjutkan tren kenaikan. Tim Harga Minyak Indonesia mencatat, harga rata-rata minyak mentah Indonesia pada Mei 2016 berdasarkan perhitungan Formula ICP mencapai US$ 44, 68 per barel. Harga ini naik US$ 7,48 atau 20 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

Bahkan, harga minyak SLC atau jenis Minas pada Mei 2016 juga naik US$ 12,21 per barel mencapai  US$ 49,46 per barel. Hal tersebut sejalan dengan kenaikan harga beberapa minyak mentah utama di pasar internasional. (Baca: Permintaan Tinggi, Harga Minyak Indonesia April Naik US$ 3 per Barel)

Seperti diketahui, rata-rata harga minyak mentah utama di pasar internasional pada Mei 2016 meningkat dibandingkan bulan sebelumnya. Harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) di bursa NYMEX, Amerika Serikat (AS), naik US$ 5,67 per barel menjadi US$ 46,80 per barel. Sedangkan harga minyak jenis Brent di bursa ICE, naik US$ 4,31 per barel menjadi US$ 47,65 per barel. Adapun harga minyak OPEC naik US$ 5,26 menjadi US$ 43,12 per barel.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan harga minyak dunia naik. Pertama, proyeksi Goldman Sachs tentang pasar minyak yang selama beberapa bulan terakhir mengalami kelebihan pasokan, pada Mei lalu berbalik arah menjadi defisit. Alhasil, Goldman Sachs merevisi besaran kenaikan permintaan minyak dunia tahun ini sebesar 0,2 juta barel per hari menjadi 1,4 juta barel per hari. Perkiraan tersebut dengan mengantisipasi peningkatan permintaan dari Cina.

Kedua, penurunan produksi minyak negara-negara non-OPEC. Berdasarkan publikasi International Energy Agency (IEA) Mei 2016, produksi minyak negara-negara non-OPEC pada April 2016 turun 0,125 juta barel per hari menjadi 56,6 juta barel per hari.

Sedangkan publikasi mingguan EIA, tingkat produksi minyak mentah AS per 20 Mei lalu kembali turun sebesar 58 ribu barel per hari dibandingkan bulan sebelumnya menjadi 8,77 juta barel per hari. Ini level terendah sejak September 2014. (Baca: Rencana Peningkatan Produksi Blok Cepu Terganjal Izin Lingkungan)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...