Operasi Pasar dan Impor Dikritik Tak Bereskan Soal Harga Pangan

Miftah Ardhian
15 Juni 2016, 11:16
Operasi pasar pangan
Arief Kamaludin | Katadata

Upaya pemerintah meneka harga bahan pangan melalui impor produk daging dan operasi pasar menjelang Hari Raya Idul Fitri, dianggap tidak tepat. Hal itu hanya untuk kepentingan jangka pendek, namun tidak menyelesaikan secara menyeluruh akar permasalahan lonjakan harga pangan saban tahun.

Direktur Riset Core Indonesia Muhammad Faisal mengatakan, ada beberapa faktor pendorong meningkatnya harga pangan. Dari sisi permintaan, memang mengalami kenaikan karena pola konsumsi masyarakat. Namun, hal tersebut tidak diikuti oleh pasokan yang kerap terkendala baik dari sisi jumlah, distribusi, maupun aksi permainan harga oleh para spekulan.

Menurut dia, berbagai persolan tersebut tidak bisa diselesaikan hanya dengan langkah-langkah stabilisasi harga. “Ketidaksesuaian data antarkementerian dan lembaga juga menjadi faktor tidak terselesaikannya masalah ini," ujar Faisal dalam acara diskusi mengenai kondisi bahan pangan di Jakarta, Selasa (14/6).

(Baca: Kadin: Harga Pangan Tinggi Salah Perencanaan Pemerintah)

Di tempat yang sama, Wakil Ketua Umum Aprindo Tutum Rahanta mengatakan, langkah pemerintah mengimpor bahan pangan dan diikuti oleh operasi pasar bukan merupakan solusi mengatasi persoalan menahun tersebut. "Operasi pasar itu tidak mendidik. Ini cara berpolitik negara yang sudah rusak. Setelah selesai, harga di dalam pasar tetap tinggi," ujarnya.

Terkait dengan harga daging sapi misalnya, Tutum mengatakan, seharusnya pemerintah turun langsung melihat kondisi di lapangan.

Praktik pungutan liar, retribusi, dan harga daging yang sudah tinggi dari penjual sapi hidup atau brokernya, membuat harga daging sapi di pasaran menjadi mahal. Karena itu, dia pesimistis target harga daging sapi Rp 80 ribu per kilogram yang dicanangkan Presiden Joko Widodo dapat tercapai.

(Baca: Swasta Dapat Izin Impor Daging Sapi 23 Ribu Ton)

Faisal melihat ada enam langkah solusi yng dapat dilakukan pemerintah untuk mengatasi masalah lonjakan harga pangan yang menahun tersebut. Pertama, pendekatan yang komprehensif. Jadi, perlindungan terhadap komoditas pangan strategis harus menjadi prioritas pemerintah.

Halaman:
Editor: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...