Defisit Diperkecil, Pemerintah Yakin Ekonomi Tumbuh 5,2 Persen

Desy Setyowati
20 Juni 2016, 19:28
Pertumbuhan Ekonomi
Donang Wahyu|KATADATA
Gedung-gedung perkantoran di Jakarta.

Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat memutuskan defisit anggaran diperkecil menjadi 2,35 persen atau Rp 298,7 triliun. Sebelumnya, angka defisit dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2016 mencapai 2,48 persen senilai Rp 313,1 triliun.

Dengan penurunan ini, pemerintah harus memotong belanja lebih besar atau menambah penerimaan. Sebab, walau telah memasukkan target penerimaan dari pengampunan pajak (tax amnesty) sebesar Rp 165 triliun pun pemerintah memperkirakan defisit mencapai Rp 313,1 triliun. (Baca: DPR Kritik Target Pertumbuhan Ekonomi Pemerintah Tak Realistis).

Advertisement

Meski penerimaan menurun Rp 14,4 triliun, pemerintah tetap yakin pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 5,2 persen tahun ini. “Itu sudah kami perhitungkan. Besok kami lihat posturnya,” kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Suahasil Nazara usai Rapat Kerja dengan Banggar di Jakarta, Senin, 20 Juni 2016.

Besok, Selasa, 21 Juni 2016, pemerintah akan membahas postur RAPBN-P beserta belanja pusat dan daerah. Ada kemungkinan belanja dipotong lebih besar dari Instruksi Presiden (Inpres) sebesar Rp 50 triliun. Meski begitu, Suhasil memastikan belanja yang disunat merupakan belanja operasional dan belanja modal nonpriotitas sehingga tidak mengganggu pertumbuhan ekonomi.

Adapun yang mungkin disesuaikan adalah belanja mendesak dan prioritas. Belanja mendesak yang disepakati masuk dalam RAPBN-P 2016 adalah Asian Games, penanggulangan terorisme, perbaikan lembaga pemasyarakat, dan kebutuhan satelit untuk Kementerian Pertahanan. (Baca: Tambah Utang Valas Rp 58 Triliun, Menkeu: Indonesia Dipercaya Asing).

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement