SKK Migas Sulit Cari Pembeli Domestik, Lifting Gas Diturunkan

Anggita Rezki Amelia
21 Juni 2016, 20:09
Migas
Katadata

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengaku kesulitan mencari pasar gas bumi di dalam negeri. Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab target produksi siap jual (lifting) gas tahun depan sulit tercapai.

Dalam rapat kerja Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengusulkan lifting gas bumi sebesar 1.050 - 1.150 per juta barel setara minyak per hari (bsmph) dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2017. Jumlahnya lebih rendah dibandingkan target lifting gas dalam RAPBN-Perubahan 2016 sebesar 1.150 bsmph. (Baca: Pemerintah Pangkas Target Lifting Minyak Lima Kontraktor)

Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi mengatakan, penurunan lifting tersebut lantaran penyerapan gas di pasar semakin sulit. "Sebagian besar karena pasarnya yang sulit," kata dia dalam rapat kerja di Komisi VII DPR, Jakarta, Selasa (21/6).

Kementerian ESDM juga pernah memprediksi tidak semua LNG laku terjual tahun ini. Ada 10,4 kargo gas yang kemungkinan tidak dapat terserap. Kargo itu berasal dari Kilang Bontang di Kalimantan Timur.  

Dalam catatan neraca LNG 2016 Kementerian ESDM, Kilang Bontang akan memproduksi 152 kargo LNG tahun ini. Dari jumlah tersebut, sebanyak 90,60 kargosudah berkontrak untuk diekspor. Sedangkan 17 kargo untuk domestik juga sudah berkontrak.

Dari sisa kargo yang sudah berkontrak tersebut, sebanyak 14,5 kargo akan dijual ke domestik. Jadi, tersisa 30,4 kargo yang tidak terserap. Tapi, sebanyak 20 kargo diusulkan untuk diekspor. Sisanya ada 10,4 kargo yang tidak laku terjual. (Baca: Terancam Defisit, Pertamina Mulai Impor LNG)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...