Pertamina Minta Pemerintah Tanggung Selisih Harga Gas Tiung Biru

Anggita Rezki Amelia
23 Juni 2016, 18:08
pipa gas Pertamina
Arief Kamaludin|KATADATA
Pipa gas Pertamina

PT Pertamina EP Cepu berharap pemerintah menanggung selisih harga gas dari Lapangan Jambaran Tiung Biru. Dengan begitu, bisa menyelesaikan alotnya proses negosiasi jual-beli gas dari lapangan itu antara Pertamina EP dengan PT Pupuk Kujang Cikampek.  

Direktur Utama Pertamina EP Cepu Adriansyah mengatakan, patokan harga gas Tiung Biru di hulu sebesar US$ 8 eskalasi dua persen per mmbtu. Harga ini sesuai dengan proposal rencana pengembangan lapangan atau Plan of Development (PoD) Lapangan Jambaran Tiung Biru yang sudah disetujuioleh  pemerintah. (Baca: Gas Belum Laku, Proyek Tiung Biru Segera Diresmikan Jokowi)

Di lain pihak, Pupuk Kujang menginginkan harga yang lebih rendah, yaitu US$ 7 per mmbtu. Namun, Adriansyah menegaskan, Pertamina tidak bisa menurunkan harga karena terkait dengan besaran belanja modal untuk mengembangkan blok tersebut. Selain itu, harganya disesuaikan dengan harga pasar. Jadi jika harga berubah dikhawatirkan akan mengganggu proyek Tiung Biru.

Solusinya adalah pemerintah menanggung selisih harga tersebut dengan memgambil bagiannya. "Jadi bagian pemerintah dipakai untuk mengkompensasi ketidakmampuan Pupuk Kujang Cikampek untuk membeli gas sesuai dengan harga keekonomian,” kata Adriansyah kepada Katadata, Kamis (23/6).

Kalau solusi itu pun tidak bisa dilakukan, Adriansyah memberikan opsi kepada Pupuk Kujang untuk mencari sumber lain pasokan gas dari lapangan yang berbeda di Blok Cepu. Langkah ini bisa ditempuh karena jadwal proyek Pupuk Kujang dengan Tiung Biru sebenarnya berbeda. Proyek Tiung Biru ditargetkan berproduksi tahun 2019, sementara proyek Pupuk Kujang baru rampung 2021.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...