THR dan Gaji ke-13 PNS Cair, Ekonomi Kuartal II Sulit Tumbuh 5 Persen

Desy Setyowati
23 Juni 2016, 16:49
Belanja ritel
Arief Kamaludin | Katadata

Pemerintah menunaikan janjinya dengan mencairkan Tunjangan Hari Raya (THR) dan sebagian besar gaji ke-13 kepada pegawai negeri sipil (PNS), dan TNI/Polri, mulai Kamis ini (23/6). Kebijakan ini diyakini akan mendorong daya beli masyarakat. Namun, para ekonom pesimistis pertumbuhan ekonomi pada kuartal II ini akan terdongkrak naik menembus lima persen.

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, pemerintah sudah menerbitkan empat Peraturan Pemerintah (PP) dan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) untuk penyaluran THR dan gaji ke-13 bagi PNS. Untuk THR, meliputi komponen gaji pokok, tunjangan keluarga, dan tunjangan jabatan atau umum.

Sedangkan untuk gaji ke-13 hanya berupa gaji pokok. Sedangkan sisanya, seperti tunjangan jabatan dan tunjangan kinerja akan disalurkan pada 11 Juli mendatang. Waktunya disesuaikan dengan esensi pemberian gaji ke-13 itu, yakni membantu PNS—khususnya yang memiliki anak—menghadapi tahun ajaran pendidikan baru.

Dengan pencairan THR dan gaji ke-13 bagi PNS tersebut, Bambang berharap daya beli masyarakat meningkat sehingga turut mengerek pertumbuhan ekonomi. Dia memperkirakan, ekonomi kuartal II ini bisa tumbuh 5,1 persen.

(Baca: Pekan Depan, Pemerintah Akan Cairkan THR dan Gaji ke-13 PNS)

Proyeksi serupa disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution. Ia memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada periode April-Juni tahun ini sekitar 5-5,1 persen.

Prediksi Darmin ini lebih tinggi dari Bank Indonesia (BI), yang sebelumnya memperkirakan ekonomi hanya tumbuh 4,9-5 persen.

Pertimbangannya, menurut Darmin, kinerja sektor pertanian akan membaik di kuartal ini ketimbang kuartal pertama 2016. Sebab, musim panen bergeser ke April-Mei, sehingga bisa membantu pertumbuhan ekonomi pada periode ini mengingat sektor pertaninan berperan besar bagi perekonomian.

Namun, para ekonom pesismistis terhadap pencapaian pertumbuhan ekonomi kuartal II-2016. Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, konsumsi masyarakat memang cenderung meningkat pada bulan Ramadan. Meskipun ada kecenderungan harga komoditas pangan meningkat, hal tersebut dapat ditangani pemerintah melalui operasi pasar.

Halaman:
Editor: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...