Usai Dikunjungi Jokowi, Pemerintah Kembangkan Transportasi Natuna

Ameidyo Daud Nasution
24 Juni 2016, 16:54
Nelayan Kepulauan Sangihe di Pantai
AGUNG SAMOSIR | KATADATA

Pemerintah akan mengembangkan infrastruktur transportasi menuju Kepulauan Natuna. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Sofyan Djalil mengatakan langkah tersebut diperlukan mengingat selama ini butuh waktu lama bila mengunjungi wilayah yang berbatasan dengan Laut Cina Selatan itu.

Pemerintah sedang menghitung kebutuhan dana pembangunan infrastruktur penunjangnya. Beberapa infrastruktur tersebut antara lain perpanjangan bandara, pembangunan pelabuhan ikan, penambahan dan perbaikan jalan, serta memperluas akses kelistrikan. (Baca: Ditolak DPR, PLN Yakinkan Dana PMN untuk Listrik Daerah Terpencil).

“Natuna jauh sekali. Dari Pontianak perlu 12 jam, sedangkan dari Riau dan Tanjung Pinang perlu dua hari,” kata Sofyan usai rapat dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Gedung Bappenas, Jakarta, Jumat 24 Juni 2016.

Konsep pembangunan yang diusung pemerintah merupakan pembangunan wilayah perbatasan dan daerah tertinggal. Hal ini telah dilakukan di wilayah lain seperti pedalaman Kalimantan dan Papua. (Galeri foto: KRI Imam Bonjol, Penembak Kapal Cina dan Tempat Rapat Jokowi).

Selain itu, pemerintah juga akan berfokus kepada pengembangan energi di Natuna. Saat ini terdapat blok migas potensial yakni Natuna D Alpha. Karena itu, kata Sofyan, sektor pertahanan yang harus diperkuat juga menjadi fokus pemerintah untuk menjaga wilayah kepulauan Natuna.

Kemarin, Presiden Joko Widodo menggelar rapat di wilayah perairan Natuna. Hal ini menyusul insiden penembakan kapal penangkap ikan berbendera Cina oleh kapal milik Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut yakni KRI Imam Bonjol pada pekan lalu. (Baca: Tembak Kapal Ikan, TNI Curigai Rencana Cina Perluas Wilayahnya).

Joko Widodo
Joko Widodo (Sekretariat Kabinet)

Rapat itu dihadiri Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Panjaitan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Lalu, hadir pula Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, KSAL Laksamana Ade Supandi, Kepala Bappenas Sofyan Djalil, dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

(Baca: Bertebar Ladang Migas, Jokowi Akan Perkuat Keamanan Natuna).

Dalam rapat tersebut, Presiden memberikan arahan kepada para menteri dan jajaran TNI untuk mengembangkan wilayah Kepulauan Natuna, terutama perikanan, migas dan pertahanan. “Sebuah kebanggaan nasionalisme, kita harus menunjukan bahwa ini adalah jendela kita, halaman muka kita. Ketika orang masuk ke Indonesia, mereka akan mengatakan ini negara besar,” kata Jokowi.

Reporter: Ameidyo Daud Nasution
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...