Impor Solar dan Premium Berkurang, Pertamina Hemat Rp 1,7 T per Bulan

Anggita Rezki Amelia
29 Juni 2016, 13:32
bbm
Arief Kamaludin|KATADATA

PT Pertamina (Persero) mulai mengurangi impor Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium dan Solar. Pengurangan impor ini menyebabkan perusahaan memperoleh penghematan sekitar US$ 131 juta atau Rp 1,7 triliun per bulan.

Direktur Pengolahan Pertamina Rahmad Hardadi mengatakan pengurangan impor ini karena pengoperasian dua fasilitas pengolahan minyak (kilang) perusahaan. Yakni Residual Fluid Catalytic Cracker Kilang Cilacap dan Kilang Trans Pacific Petrochemical Indonesia (TPPI).

Advertisement

"Dari pengoperasian tersebut, impor Premium berkurang sekitar 30 hingga 42 persen dan Solar 44 persen," kata dia saat acara temu wartawan di Pertamina Jakarta, Selasa (28/6).

Impor Solar ini terus menyusut hingga satu persen di awal tahun ini. Saat ini Pertamina malah sudah mengalami surplus Solar. Surplus ini selain disebabkan beroperasinya dua fasilitas pengolahan tersebut, juga karena serapan yang masih rendah. (Baca: BPK Minta Pertamina Setor Keuntungan Solar Subsidi Rp 3,1 T ke Negara)

Menurut Hardadi, Pertamina mengalami kelebihan Solar sekitar 1.700 kiloliter per hari atau setara 10 ribu barel dari rata-rata penyaluran solar harian sebesar 50 ribu kilo liter. Sementara produksi hingga Mei 2016 mencapai 51,14 juta barel, dari target 125 juta barel.

Salah satu penyebab rendahnya penyerapan solar adalah adanya program mandatori biodiesel 20 persen atau B20. Kebijakan ini mewajibkan mencampur solar dengan 20 persen biodiesel, sehingga komposisi Solar makin turun.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement