Utang Bank Dunia dan AIIB Rp 5,7 Triliun untuk Poles Daerah Kumuh

Desy Setyowati
13 Juli 2016, 14:31
Kemiskinan
Arief Kamaludin|KATADATA

Bank Dunia dan Bank Investasi Infrastruktur Asia (AIIB) memberikan pinjaman senilai total US$ 433 juta atau sekitar Rp 5,7 triliun kepada pemerintah Indonesia. Pinjaman dari dua lembaga keuangan internasional itu untuk membiayai perbaikan infrastruktur permukiman kumuh di Indonesia.

Pendanaan ini merupakan bagian dari program nasional “Kota Tanpa Kumuh” atau KOTAKU. Program tersebut merupakan platform kerjasama nasional yang dibiayai berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan pemerintah pusat, sektor swasta, masyarakat, juga bank pembangunan multilateral.

Advertisement

Tahun ini, Bank Dunia dan AIIB berminat memberikan pendanaan masing-masing senilai US$ 216,5 juta untuk program tersebut. Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia Rodrigo Chaves optimistis, pendanaan ini akan mampu memperbaiki taraf hidup bagi lebih dari 29 juta penduduk Indonesia yang hidup di permukiman kumuh karena keterbatasan pelayanan dasar.

(Baca: Bank Dunia Sarankan Dua Sumber Baru Pertumbuhan Ekonomi Indonesia)

Selain itu, akan membantu 11 juta penduduk yang tidak memiliki akses ke sanitasi. Sedangkan 9 juta orang yang tidak punya akses memadai air bersih atau yang harus membayar air bersih 30 kali lipat lebih mahal dari penduduk mampu juga akan terbantu.

“Proyek peremajaan kawasan kumuh akan memperbaiki taraf hidup jutaan rakyat miskin Indonesia di daerah perkotaan dan  mendukung Indonesia mencapai potensinya untuk pertumbuhan yang lebih tinggi,” kata Chaves, dalam keterangan pers Bank Dunia, Rabu (13/7).

Penanggulangan keterbatasan infrastruktur dan pelayanan dasar merupakan langkah penting untuk mengentaskan kemiskinan, meredam ketimpangan dan meningkatkan kemakmuran di Indonesia. Karenanya, Bank Dunia menyetujui pendanaan untuk mendukung program pemerintah Indonesia tersebut.

Halaman:
Editor: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement