Akhir Juli, Pertamina Bisa Akses Data Blok Migas di Iran
PT Pertamina (Persero) segera menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan National Iran Oil Company (NIOC). Lewat MoU itu, Pertamina dapat mengakses data blok minyak dan gas bumi (migas) di Iran untuk memuluskan rencana akuisisinya.
Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam mengatakan, penandatanganan MoU ini direncanakan Rabu pekan depan (27/7). “Kami akan menandatangani MoU. Baru setelah itu kami bikin perjanjian kerjasama dan segala macam, baru bisa akses datanya dan evaluasi,” kata dia di Jakarta, Selasa (19/7).
Menurut Syamsu, akses data itu dilakukan terhadap dua blok yang akan dievaluasi. Dari data sekunder yang dimiliki Pertamina, dua blok ini memiliki cadangan minyak (original oil base) sekitar tiga miliar barel. (Baca: Pertamina Incar Cadangan Minyak 3 Miliar Barel di Iran)
Selain Iran, Pertamina mengincar beberapa blok migas di luar negeri, salah satunya di Rusia. Untuk mengelola blok di Rusia, Pertamina bisa bekerjasama dengan Rosneft. Ini sebagai tindak lanjut dari perjanjian kerjasama bisnis proyek kilang minyak di Tuban.
Tapi untuk mengakuisisi blok di Rusia, Syamsu mengatakan belum ada target waktunya. “Sangat tergantung nanti seperti apa harga dan segala macam. Kami usahakan (8 bulan),” ujar dia.