Pemerintah Janjikan Repatriasi Dana di Indonesia Lebih Untung

Miftah Ardhian
26 Juli 2016, 14:07
Amnesti Pajak
Arief Kamaludin | Katadata

Pemerintah tengah gencar melakukan sosialisasi kebijakan pengampunan pajak (tax amnesty) yang baru berlaku resmi pertengahan Juli ini. Melalui sosialisasi tersebut, pemerintah mengklaim dana atau aset yang dimiliki wajib pajak akan lebih menguntungkan apabila dibawa ke Indonesia (repatriasi) dibandingkan diendapkan di bank-bank luar negeri.

Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Kepatuhan Pajak Suryo Utomo mengatakan, pemerintah telah menyiapkan beberapa instrumen investasi yang bisa digunakan untuk mengelola dananya di dalam negeri. Instrumen tersebut terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN), seperti Surat Utang Negara (SUN) dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).

Advertisement

Selain itu, pemerintah juga menyiapkan instrumen investasi di sektor properti seperti Dana Investasi Real Estate (DIRE), perkantoran, dan perhotelan. Ada pula puluhan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang akan menawarkan proyek-proyek strategisnya sebagai wadah penampung dana tersebut.

(Baca: "Diserang" Pejabat Indonesia, Singapura Bantah Jegal Tax Amnesty)

Tak cuma itu, menurut Suryo, dana tersebut bisa juga digunakan untuk investasi penyertaan langsung, Efek Beragun Aset (EBA), produk asuransi, dana pensiun, dana ventura, dan surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan swasta.

Apabila peserta program tax amnesty tidak ingin menginvestasikan secara langsung dananya maka perbankan siap menampung dana tersebut. Instumen perbankan yang bisa menampung dana itu adalah deposito, giro, dan tabungan.

"Jadi, investasi ini tidak akan kalah dari bank di luar negeri. SBN sendiri memiliki yield (imbal hasil) yang tinggi," ujar Suryo dalam acara sosialisasi tax amnesty di Jakarta, Selasa (26/7). Sekadar informasi, Kementerian Keuangan menghitung potensi dana repatriasi dari program tax amnesty ini sekitar Rp 1.000 triliun.

Halaman:
Editor: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement