Menteri Sri Mulyani Fokus Kelola APBN untuk Stimulus Ekonomi

Desy Setyowati
27 Juli 2016, 20:50
Kementerian Keuangan
Arief Kamaludin|KATADATA

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memandang penting sinkronisasi kebijakan fiskal dan moneter untuk mengatasi hambatan perekonomian saat ini. Karena itu, prioritas utamanya sebagai menteri yang baru dilantik, Rabu (27/7) siang ini, adalah mengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) agar bermanfaat sebagai instrumen untuk stimulus ekonomi.

Untuk itu, Sri akan berkoordinasi dari sisi perencanaan dan penganggaran APBN dengan 10 kementerian dan lembaga (K/L). Dengan begitu, APBN menjadi tepat sasaran untuk mendorong perekonomian sekaligus memperbaiki pondasi ekonomi.

“Saya akan memahami secara detail dari sisi pembiayaan dan belanja (APBN). Bekerja sama dengan Bappenas dan berdiskusi dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) serta berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga lainnya,” ujar Sri saat serah terima jabatan dengan Bambang Brodjonegoro, yang kini menjabat Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) / Kepala Bappenas.

(Baca: Sri Mulyani Memuji Dua Kebijakan Pemerintahan Jokowi)

Di awal jabatannya ini, Sri menyakini, harmonisasi dan sinkronisasi APBN sebagai instrumen fiskal mampu mengentaskan kemiskinan, mendorong perekonomian, meningkatkan pemerataan, dan mengurangi kesenjangan. Karena itu, perlu ada sinkronisasi kebijakan fiskal dengan moneter. “Fiskal itu tidak bisa berdiri sendiri, tapi bagian awal bagi kebijakan ekonomi secara umum dan pemerintah.”

Selain itu, Sri akan mempelajari seluruh hal yang telah dirancang oleh Bambang selama menjabat Menteri Keuangan. Termasuk di antaranya kebijakan pengampunan pajak (tax amnesty), yang berkaitan degan target dan kebijakan yang ditetapkan.

Ia pun memastikan bahwa tax amnesty akan dikaji sebagai bagian dari seluruh kebijakan fiskal dan pengelolaan APBN yang bertanggung jawab. “Saya akan lihat secara hati-hati dalam hal perencanaan dari berbagai kebijakan yang sudah dibuat. Saya akan diskusi dengan seluruh Eselon I untuk melihat prioritas utama dan mana yang harus diperbaiki,” katanya.

(Baca: Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Dunia Masih Rapuh)

Halaman:
Editor: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...