Terseret Minyak Global, Harga ICP Juli Turun Menjadi US$ 40,7

Anggita Rezki Amelia
2 Agustus 2016, 17:54
skk migas.jpg
www.skkmigas.go.id

Harga rata-rata minyak mentah Indonesia (ICP) pada periode Juli 2016 menurun, menjadi US$ 40,70 per barel. Padahal bulan sebelumnya, ICP bisa menyentuh level US$ 44,50 per barel.  

Sementara itu, harga SLC/Minas mencapai US$ 40,77 per barel, turun dari US$ 45,64 per barel pada Juni 2016. “Penurunan harga minyak mentah Indonesia sejalan dengan perkembangan harga minyak mentah utama di pasar internasional,” demikian keterangan resmi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Selasa, 2 Agustus 2016. (Baca: Beda dengan Harga Minyak Dunia, ICP Juni Turun Jadi US$ 44,5).

Dalam sesi perdagangan terakhir, harga minyak jenis West Texas Intermediate (Nymex) juga turun US$ 4,05 per barel dari US$ 48,85 per barel menjadi US$ 44,80 per barel. Adapun Brent (ICE) melemah US$ 3,40 per barel dari US$ 49,93 per barel menjadi US$ 46,53 per barel. Sedangkan basket OPEC berkurang US$ 2,97 per barel dari US$ 45,84 per barel menjadi US$ 42,87 per barel. 

Ada beberapa faktor yang menyebabkan harga minyak di internasional merosot. Pertama, berdasarkan publikasi IEA (International Energy Agency) dan OPEC (Organization of the Petroleum Exporting Countries) pada Juli 2016, produksi minyak mentah OPEC pada bulan lalu meningkat dibandingkan dengan Mei 2016 sebesar 0,4 juta barel per hari dan 0,264 juta barel per hari.

Kedua, menurut publikasi IEA, produksi minyak mentah Non-OPEC pada Juni 2016 juga naik dibandingkan dengan Mei 2016 sebesar 0,20 juta barel per hari. Dari 55,74 juta barel per hari pada Mei 2016, menjadi sebesar 55,94 juta barel per hari pada Juni 2016. (Baca: Harga Minyak Indonesia Akan Mengacu Brent).

Ketiga, melemahnya kondisi perekonomian global yang diindikasikan oleh beberapa faktor, yakni proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia 2016 oleh IMF (International Market Fund ) turun 0,1 menjadi 3,1 persen dibandingkan proyeksi bulan April 2016. Selain itu ada proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia 2016 oleh OPEC turun 0,1 menjadi 3,0 persen dibandingkan proyeksi bulan sebelumnya.

Keempat, menguatnya nilai tukar dolar Amerika Serikat dibandingkan mata uang dunia lainnya. Kelima, berdasarkan laporan EIA (Energy Information Administration) – Amerika, tingkat stok gasoline dandistillate fuel oil AS selama Juli 2016 meningkat dibandingkan bulan sebelumnya.

Stok gasoline di bulan lalu naik 2,5 juta barel menjadi 241,5 juta barel. Sementara Stok distillate fuel oil di bulan Juli 2016 naik 1,5 juta barel menjadi sebesar 152 juta barel. (Baca: Lifting Migas Juli Telah Lampaui Target APBN-P 2016).

Sementara untuk kawasan Asia Pasifik juga terjadi penurunan harga. Harga minyak mentah turun dipengaruhi oleh berkurangnya impor minyak mentah Cina. Penyebabnya, perekonomian negara tersebut melemah dan permintaan gasoline Cina turun.

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...