Tangguh Jadi Proyek LNG Pertama yang Dibiayai Bank Lokal

Anggita Rezki Amelia
3 Agustus 2016, 20:56
BP
Arief Kamaludin|KATADATA

BP Indonesia akhirnya mendapatkan pembiayaan untuk Proyek Tangguh Train III di Papua Barat. Selain pinjaman dari bank asing, perusahaan multinasional ini juga mendapat fasilitas kredit dari bank dalam negeri.

Komitmen pinjaman ini ditandai dengan penandatanganan dokumen persetujuan pembiayaan proyek gas alam cair (LNG) Tangguh Train 3. Penandatanganan dilakukan kontraktor proyek tersebut, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dengan sejumlah bank dan lembaga keuangan nasional dan bank internasional, di kantor SKK Migas, Jakarta, Rabu (3/8).

Advertisement

Perjanjian merupakan kelanjutan dari pengumuman keputusan final investasi (FID) yang dilakukan oleh Kontraktor KKS Tangguh pada 1 Juli 2016 lalu. “Untuk pertama kalinya pembiayaan proyek LNG melibatkan institusi-institusi keuangan domestik di Indonesia,” kata Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi dalam sambutannya.

(Baca: BP Turunkan Harga, PLN Borong Gas Tangguh Train 3)

Dari total investasi pembangunan proyek Tangguh Train III sebesar US$ 8 miliar, sebesar US$ 3,74 miliar atau Rp 50,57 triliun berasal dari pinjaman baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Pemberi pinjaman nasional terdiri dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. dan PT Indonesia Infrastructure Finance. Totalnya US$100 juta.

Sementara bank internasional yang terlibat terdiri dari afiliasi dari Mizuho Bank, Bank of China, China Construction Bank, The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Sumitomo Mitsui Banking Corporation, DBS Bank, United Overseas Bank, BNP Paribas, Credit Agricole Corporate and Investment Bank, Oversea-Chinese Banking Corporation, Korea Development Bank, Shinsei Bank, dan KfW Bank. Nilai totalnya mencapai US$ 2 miliar.

Ada juga pinjaman dari Japanese Tranche (JBIC) sebesar US$ 1,2 miliar dan Asian Development Bank (ADB) sebesar US$ 400 juta. Penandatanganan pinjaman dari JBIC dan ADB akan segera menyusul beberapa waktu ke depan.

Pembiayaan ini menggunakan metode Trustee Borrowing Scheme (TBS) dengan HSBC (New York) sebagai wali amanat / trustee. Sementara HSBC (Jakarta) sebagai akun bank dalam negeri telah mendapatkan persetujuan dari tim Pinjaman Komersial Luar Negeri (PKLN) Pemerintah Indonesia melalui Menteri Koordinator Perekonomian Republik Indonesia.

Deputi Pengendalian Keuangan SKK Migas Parulian Sihotang mengatakan pembiayaan ini telah sesuai Peraturan Bank Indonesia Nomor 16 tentang penerimaan devisa hasil ekspor dan penarikan devisa hutang luar negeri. Aliran dana dari proyek ini akan masuk seluruhnya ke dalam bank devisa dalam negeri sebelum nantinya digunakan untuk pembayaran-pembayaran operasional.

Halaman:
    Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

    Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

    Ikuti kami

    Artikel Terkait

    Video Pilihan
    Loading...
    Advertisement