Anggaran Dipotong Sri Mulyani, Kepala Bappenas Usul Lima Solusi
Pemerintah melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani berencana memotong anggaran belanja sebesar Rp 133,8 triliun karena seretnya penerimaan negara tahun ini. Sebagian pihak memperkirakan, pemotongan tersebut berpotensi mengganggu pencapaian target pertumbuhan ekonomi tahun ini sebesar 5,2 persen.
Namun, Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN) / Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menyodorkan lima solusi untuk menjaga pencapaian target pertumbuhan ekonomi. Pertama, meningkatkan penyerapan anggaran.
Menurut Bambang, penyerapan anggaran setiap tahun selalu di bawah target sehingga ada pengurangan secara alamiah. Tahun lalu, misalnya, anggaran yang terserap 88 persen. Jadi, dia pun yakin penyerapan anggaran tahun ini tidak akan mencapai 100 persen.
Namun, pemerintah dapat mengupayakan agar penyerapan anggaran meningkat dibandingkan tahun lalu sehingga ekonomi bisa tumbuh lebih baik. “Pada 2016 ini, katakan lebih rendah (yang tidak terserap), tapi tiga sampai empat persen tidak terserap itu susah,” kata mantan Menteri Keuangan ini di Gedung Bappenas, Jakarta, Selasa (9/8).
(Baca: Target Pajak Tak Realistis, Jokowi Setujui Usul Sri Mulyani)
Upaya kedua, pemotongan anggaran tersebut tidak menyentuh belanja prioritas sehingga ekonomi bisa tumbuh secara berkualitas. Ketiga, penghematan melalui proses lelang.
Bambang mencontohkan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) bisa melakukan penghematan dengan cara tersebut. Ia pun merujuk saat masih menjabat Menteri Keuangan, penghematan dari proses lelang sebesar Rp 1,47 triliun pada semester I lalu.
Keempat, pemotongan belanja barang dan dinas harus disesuaikan dengan tugas dan fungsinya. Karena ada yang sifatnya pelayanan, jadi porsinya belanja dinas ada yang sebagai penunjang, ada yang utama. “Maka kami yakin self blocking, semoga tidak menggaggu pertumbuhan ekonomi di semester II-2016,” katanya.