BI: Tiga Indikator Penurunan BI Rate Efektif Tekan Bunga Bank

Desy Setyowati
9 Agustus 2016, 12:02
Bank Indonesia
Arief Kamaludin|KATADATA

Bank Indonesia (BI) meyakini dampak penurunan suku bunga acuan, BI Rate, sudah cukup efektif mendorong pemangkasan bunga perbankan. Apalagi dengan rencana peluncuran suku bunga acuan baru, yakni BI 7 Days Repo Rate, bank sentral makin optimistis dampaknya lebih cepat.

Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan efektivitas penurunan BI Rate bisa dilihat dalam tiga hal. Pertama, suku bunga perbankan, yaitu deposito, dan kredit masing-masing turun 0,8 dan 0,45 persen per Juni. Hal ini mengikuti kebijakan penurunan BI Rate sebesar satu persen dan Giro Wajib Minimum (GWM) 1,5 persen sejak awal tahun. (Baca: Ada Dua Ketidakpastian Ekonomi, BI Ragu Longgarkan Moneter).

Advertisement

BI rate merupakan bunga acuan untuk tenor setahun, sementara BI 7 Days Repo Rate bunga acuan dengan tenor seminggu. Jika sebagian bank menggunakan BI Rate atau yang bertenor lebih pendek sudah berpengaruh baik, kata Perry, penerapan BI 7 Days Repo Rate akan berdampak lebih signifikan. Apalagi Jakarta Interbank Offered Rate (JIBOR) sudah diformulasikan agar bank bisa menggunakan bunga acuan baru tersebut.

“Transmisi akan lebih efektif (dengan BI 7 Days Repo Rate) baik untuk deposito, kredit, atau pun pasar keuangan. Pasar keuangan tenor 0 - 6 bulan sudah mengikuti struktur suku bunga moneter,” kata Perry usai menghadiri 10th International Conference Bulletin of Monetary Economic and Banking di Gedung BI, Jakarta, Senin, 8 Agustus 2016. (Baca: Terakhir Kali Jadi Bunga Acuan, BI Rate Tetap 6,5 Persen).

Sekadar informasi, BI 7 Days Repo Rate merupakan suku bunga acuan baru bertenor seminggu yang akan dirilis pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) 19 Agustus nanti. Sementara JIBOR adalah rata-rata suku bunga indikasi pinjaman tanpa agunan (unsecured) yang ditawarkan dan dimaksudkan untuk ditransaksikan oleh bank kontributor kepada bank kontributor lain untuk meminjamkan rupiah tenor tertentu di Indonesia.

Kedua, transmisi melalui likuiditas yang membaik saat ini bukan hanya didorong oleh penurunan BI Rate tetapi juga karena pemerintah tidak ekspansi fiskal secara besar. Artinya, pemerintah memilih menurunkan belanja ketimbang mengejar penerimaan pajak.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement