Buat Biayai Proyek, Wika Bidik Rp 2,1 Triliun dari Jualan Saham Baru

Miftah Ardhian
22 Agustus 2016, 18:09
Wika
Katadata | Arief Kamaludin

PT Wijaya Karya Tbk (Wika) akan segera merealisasikan rencananya untuk menerbitkan saham baru melalui skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) alias rights issue. Tujuannya meningkatkan kemampuan permodalannya untuk membiayai sejumlah proyek sekaligus menyeimbangkan porsi saham yang dimiliki publik.

Rencana aksi korporasi itu telah mendapat persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Wika. Perusahaan konstruksi pelat merah ini akan menerbitkan saham baru sebanyak 4,03 miliar lembar saham seri B dengan nominal Rp 100 per saham.

Dari penerbitan saham baru tersebut, Wika membidik perolehan dana sekitar Rp 2,1 triliun. Dana itu akan dialokasikan untuk membiayai belanja modal dan modal kerja berbagai proyeknya. (Baca: Wika Targetkan Konstruksi Kereta Cepat Dimulai Bulan Depan)

Selain itu, penerbitan saham baru tersebut bertujuan memberikan kesempatan kepada pemegang saham publik Wika untuk meningkatkan porsi kepemilikannya. Sebab, sebelumnya pemerintah berencana memberikan tambahan modal kepada Wika dalam bentuk Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 4 triliun tahun ini. 

Apabila rencana penerbitan saham baru itu berjalan mulus, Direktur Utama Wika Bintang Perbowo mengatakan, perusahaan akan memperoleh dana segar sebesar total Rp 6,1 triliun. "Hasil tersebut akan digunakan untuk membiayai belanja modal dan modal kerja berbagai proyek Wika," ujar dia dalam siaran pers Wika, Senin (22/8).

Bintang menjelaskan, nilai kontrak proyek yang dikantongi Wika hingga akhir bulan ini sangat tinggi. Total kontrak pada akhir Agustus nanti bakal mencapai Rp 70,15 triliun. Ini terdiri dari kontrak proyek infrastruktur Kereta Cepat Jakarta-Bandung serta berbagai kontrak dengan BUMN perkebunan dan perikanan untuk pengelolaan lahan seluas 600 hektare di Jakarta dan beberapa kota di Pulau Jawa.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...