Defisit Anggaran Melebar, Pemerintah Masih Bisa Tambah Surat Utang

Miftah Ardhian
6 September 2016, 16:40
Rupiah
Arief Kamaludin|KATADATA

Rendahnya penerimaan negara tahun ini berpotensi menambah besar defisit anggaran. Kementerian Keuangan mengaku pelebaran defisit masih bisa ditutupi dengan pembiayaan, salah satunya dengan menambah target penerbitan surat berharga negara (SBN) tahun ini.

Direktur Surat Utang Negara Kementerian Keuangan Loto Srinaita Ginting mengatakan pemerintah menargetkan penerbitan surat berharga negara tahun ini sebesar Rp 611,4 triliun. Ini untuk menutup defisit anggaran sebesar 2,35 persen dari produk domestik bruto (PDB).

Loto mengakui defisit anggaran berpotensi membengkak, tapi tidak akan terlalu besar. "Kalau menurut APBN-P 2016 kan 3 persen dibolehkan. Tapi kan saat ini di APBN-P 2,35 persen. Jadi masih ada ruang 0,65 persen,” ujarnya saat ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (6/9).

(Baca: Defisit Anggaran Melebar, Pemerintah Tambah Utang Rp 17 Triliun)

Sebelumnya Menteri Keuangan Sri Mulyani memperkirakan akan ada kekurangan penerimaan pajak tahun ini sebesar Rp 219 triliun dari target. Kekurangan ini tetap terjadi meski ada tambahan penerimaan dari program pengampunan pajak (tax amnesty) yang targetnya mencapai Rp 165 triliun.

Karena adanya potensi kekurangan penerimaan, pemerintah pun mengeluarkan kebijakan penghematan anggaran untuk kedua kalinya tahun ini sebesar Rp 137,6 triliun. Meski anggaran belanja sudah dipangkas, defisit anggaran masih tetap membengkak.

“Kami perkirakan (defisit anggaran) akan 2,5 persen dari PDB, jadi agak sedikit meningkat dari APBN-P, yaitu 2,35 persen,” kata Sri Mulyani di Kantor Presiden, Jakarta (3/8).

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...