Cadangan Devisa Bisa Jaga Rupiah dari Risiko Bunga The Fed

Martha Ruth Thertina
9 September 2016, 09:46
Rupiah
Arief Kamaludin|KATADATA

Cadangan devisa per akhir Agustus lalu mencapai US$ 113,5 miliar atau sekitar Rp 1.486,9 triliun, meningkat 1,9 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Jumlah cadangan devisa itu dinilai cukup untuk menjaga mata uang rupiah dari risiko pelemahan akibat rencana kenaikan suku bunga dana bank sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve /The Fed).

Rencananya, bank sentral AS bakal memutuskan kebijakan suku bunganya dalam rapat di Washington D.C. pada Rabu dua pekan mendatang (20-21 September 2016). Sinyal kenaikan suku bunga AS sudah disampaikan para petinggi The Fed sejak bulan lalu.

Meski begitu, rupiah masih belum terpengaruh oleh risiko kenaikan suku bunga The Fed tersebut. Pada perdagangan di pasar spot, Jumat ini (9/9), rupiah berada di level 13.085 per dolar AS atau menguat 1,2 persen dibandingkan sepekan sebelumnya.

Ekonom dari Universitas Indonesia, Lana Soelistianingsih, menilai jumlah cadangan devisa saat ini cukup melegakan bagi Bank Indonesia untuk membiayai intervensi ke pasar valuta asing jika diperlukan. Apalagi, kebutuhan dolar untuk membayar impor belum banyak.

Selain itu, pembayaran utang juga masih bisa dijadwalkan ulang. Alhasil, kebutuhan dolar untuk keperluan tersebut bisa dikendalikan sehingga tidak akan terlalu menekan rupiah.

Kebutuhan dolar domestik juga bisa direm setelah adanya kebijakan pemerintah yang mewajibkan penggunaan rupiah untuk transaksi di dalam negeri. Apalagi, pembelian dolar juga semakin sulit setelah adanya kebijakan yang mewajibkan pembeli melampirkan alasan pembelian (underlying transaction) untuk pembelian jumlah tertentu.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...