Naik 19 Persen, Utang Luar Negeri Pemerintah Hampir Samai Swasta

Ameidyo Daud Nasution
20 September 2016, 12:19
dollar-us-utang-luar-negeri-indonesia.jpg
Donang Wahyu|KATADATA

Utang luar negeri pemerintah terus meningkat sehingga jumlahnya sudah hampir menyamai utang oleh pihak swasta. Kenaikan utang luar negeri pemerintah terutama terjadi pada industri jasa keuangan.

Bank Indonesia mencatat, utang luar negeri Indonesia selama periode Januari-Juli 2016 melonjak US$ 14,02 miliar atau setara Rp 182,26 triliun. Lonjakan itu hampir melampaui pertumbuhan utang sepanjang tahun lalu yang sebesar US$ 16,85 miliar.

Advertisement

Gubernur BI Agus Martowardojo menilai, kenaikan utang luar negeri sebagai hal yang wajar asalkan diarahkan untuk kegiatan produktif. Namun, dia meminta setiap utang dipagari dengan perlindungan nilai tukar (hedging). “Sehingga tidak membuat risiko dari foreign exchange,” katanya di Jakarta, Senin (19/9).

Mengacu pada data BI, total utang luar negeri hingga Juli lalu mencapai US$ 324,2 miliar atau naik 6,4 persen dibandingkan periode sama tahun lalu. Porsi utang masih didominasi swasta, meski jumlahnya terus menurun. Utang swasta sebesar US$ 164,5 miliar atau turun 3,4 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.

Sebaliknya, utang pemerintah terus naik sebesar 18,7 persen dibandingkan Juli 2016 menjadi US$ 159,7 miliar. Alhasil, jumlahnya sudah hampir menyamai besaran utang luar negeri pihak swasta. (Baca juga: Utang Swasta Turun, Ekonomi Bertumpu dari Utang Pemerintah)

Meski utang luar negeri pemerintah meningkat, besaran utang swasta tetap jadi fokus pantauan BI. Sebab, porsinya masih lebih besar dari utang pemerintah. Agus menjelaskan, BI telah mengeluarkan sejumlah aturan untuk meningkatkan kehati-hatian utang oleh pihak swasta, di antaranya terkait rasio lindung nilai (hedging) dan peringkat utang untuk korporasi nonbank.

Selain itu, ada kewajiban bagi korporasi nonbank melibatkan kantor akuntan publik untuk mengaudit laporan keuangannya guna memenuhi laporan kegiatan penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan utang luar negeri korporasi nonbank. “Dengan itu kami meyakini (utang) akan terjaga dengan baik, mengingat porsi utang swasta besar,” kata Agus.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement