Jokowi Minta Pelayanan Pendidikan Dirombak Besar-Besaran

Safrezi Fitra
5 Oktober 2016, 20:36
Jokowi
Cahyo | Biro Pers Sekretariat Presiden

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui bahwa kualitas pelayanan pendidikan nasional masih buruk. Anggaran pendidikan yang dialokasikan pemerintah hingga saat ini belum tepat sasaran. Dia pun memerintahkan jajarannya untuk melakukan perombakan besar-besaran.

Pendidikan merupakan salah satu fokus pemerintah saat ini. Makanya anggaran untuk sektor ini dialokasikan semakin tinggi setiap tahunnya. Apalagi kata Jokowi, di era persaingan saat ini Indonesia membutuhkan kualitas sumber daya manusia yang cerdas, produktif dan berkarakter.  

Advertisement

Jokowi meminta agar anggaran pendidikan ini digunakan secara efektif untuk meningkatkan akses dan kualitasnya. Terutama bagi siswa miskin yang betul-betul membutuhkan pendidikan. Hal ini harus menjadi prioritas bagi pemerintah.

Selama ini Jokowi mendapat laporan bahwa penyaluran Kartu Indonesia Pintar (KIP) kurang tepat sasaran. Selain itu infrastruktur pendidikan juga masih buruk. Dari 1,8 juta ruang kelas, hanya 466,000 dalam kondisi yang baik. Sementara dari 212,000 sekolah, ada sekitar 100,000 sekolah yang belum memiliki peralatan pendidikan.

“Saya minta dilakukan perombakan besar-besaran untuk meningkatkan kualitas pendidikan,” kata Jokowi saat Rapat Terbatas mengenai efektivitas belanja pendidikan dan kesehatan dalam APBN di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (5/10).

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy juga mengakui bahwa penyaluran KIP tidak tepat sasaran. Selama ini pendataan masyarakat atau siswa miskin yang berhak menerima KIP dilakukan oleh Desa. Kemudian penyalurannya dilakukan oleh sekolah.

Ternyata pola ini dinilai tidak efektif dan terlalu rumit. Banyak siswa yang tidak berhak, malah mendapatkan kartu ini. Datanya banyak yang tidak valid karena banyak siswa yang sudah putus sekolah dan sudah menikah menerima kartu ini.

“Karena itu sampai akhir Oktober, semua kartu di desa yang sudah beredar kami anggap tidak berlaku,” ujarnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement