Tak Ada Perang, Menhan Rela Anggarannya Dipotong Tahun Depan

Ameidyo Daud Nasution
10 Oktober 2016, 18:57
Jokowi Natuna
Biro Pers Setpres
Presiden Joko Widodo menyaksikan latihan tempur TNI AU di Bandar Udara Ranai, Kabupaten Natuna, Kamis (6/10) pekan lalu.

Penerimaan negara yang diperkirakan masih seret hingga tahun depan membuat anggaran banyak Kementerian dan Lembaga (K/L) dipangkas. Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu pun rela anggaran kementeriannya dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2017 dipotong Rp 2,5 triliun. Alasannya, ia memprediksi tidak akan ada perang berskala besar dalam satu hingga dua tahun mendatang.

Menurut Ryamizard, kementeriannya akan mengerahkan anggaran untuk penanggulangan terorisme serta penanganan bencana yang melibatkan Tentara Nasional Indonesia (TNI). "Tidak masalah (anggaran dipotong), teroris dan bencana yang kami dahulukan," ucapnya usai rapat dengan jajaran Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Jakarta, Senin (10/10). 

Kementerian Pertahanan berencana melakukan pengadaan alat-alat berat yang ada di wilayah perbatasan serta wilayah rawan bencana alam. Sebab, pengadaan tersebut tergolong mendesak. Selain itu, Kementerian akan mengerahkan anggaran untuk mengganti alat utama sistem persenjataan atau alutsista.

(Baca juga: Uang Makan PNS Naik, Kemenkeu Usul Tambah Anggaran Rp 20,9 Triliun)

Sebagai informasi, pemerintah memotong total Rp 20,8 triliun anggaran K/L dalam RAPBN 2017. Pemotongan tersebut tergolong dini karena dilakukan sebelum tahun anggaran berjalan. Adapun pemotongan belanja Rp 2,5 triliun di Kemenhan menyebabkan anggaran susut dari Rp 104,4 triliun menjadi Rp 101,9 triliun. Meski begitu, pemotongan anggaran tersebut lebih ringan dibanding yang terjadi tahun ini yaitu sebesar Rp 7,3 triliun. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...