Sistem Keuangan Stabil Berkat Tax Amnesty dan Pemotongan Belanja

Desy Setyowati
24 Oktober 2016, 17:05
Sri Mulyani
Arief Kamaludin | Katadata

Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) menyimpulkan kondisi stabilitas sistem keuangan pada kuartal III-2016 dalam kondisi baik dan terkendali. Meskipun rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) di perbankan semakin tinggi, yakni 3,22 persen secara gross dan 1,4 persen nett per Agustus lalu.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, kestabilan sistem keuangan didukung oleh penguatan kurs rupiah dan kinerja pasar saham yang membaik. Selain itu, ditopang oleh perbaikan kinerja fiskal sebagai dampak dari pemangkasan belanja dan implementasi program pengampunan pajak (tax amnesty) tahap pertama.

Advertisement

"Hal ini didukung oleh kebijakan seperti penyesuaian APBN-P 2016, pelaksanaan amnesti pajak, pengendalian inflasi, dan penurunan suku bunga acuan," ujar Sri Mulyani di usai rapat KSSK di Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (24/10).

(Baca: OJK Siapkan Antisipasi Perluasan Kredit Bermasalah)

Meski begitu, KSSK mencermati beberapa risiko yang dapat mengganggu stabilitas sistem keuangan ke depan, baik dari dalam maupun luar negeri. Dari dalam negeri, Sri Mulyani melihat risiko berasal dari perlambatan ekonomi akibat pelemahan perdagangan internasional dan harga komoditas yang rendah.

Selain itu, risiko sistem keuangan berasal dari penurunan eksposur utang korporasi, serta kehati-hatian perbankan mengantisipasi tekanan kredit bermasalah .

Sedangkan dari eksternal, risiko terkait dengan rencana kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) yakni Fed Rate, ditambah dengan dampak keluarnya Inggris dari Uni Eropa yang dikenal dengan Brexit.

Kedua hal itu memberi tekanan terhadap pasar modal dan pasar Surat Berharga Negara (SBN). Faktor lainnya adalah pertumbuhan ekonomi global tahun ini dan 2017 yang diperkirakan lebih rendah dari prediksi semula, dan harga komoditas yang masih berpotensi turun.

Halaman:
Editor: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement